2. Solidus
Solidus adalah koin emas penting yang digunakan di Kekaisaran Bizantium yang merupakan kelanjutan Kekaisaran Romawi bagian timur setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi Barat. Koin ini pertama kali diperkenalkan oleh Kaisar Konstantinus I pada awal abad ke-4 M sebagai pengganti aureus. Istilah “solidus” berarti “padat” dalam bahasa Latin, sebuah nama yang dimaksudkan untuk menekankan keandalan dan stabilitas koin.
Berat solidusnya kira-kira 4,5 gram, dan terbuat dari hampir emas murni. Standar solidus tetap konsisten selama berabad-abad, sehingga menambah reputasi stabilitas dan keandalannya. Bagian depan solidus biasanya menampilkan potret kaisar yang sedang berkuasa, sedangkan bagian sebaliknya menggambarkan berbagai gambar, seringkali bertema keagamaan.
3. Koin Rupiah Emas 300 Ribu
Bank Indonesia telah menarik dua pecahan uang rupiah khusus emisi 1995. Salah satu dari kedua uang tersebut adalah Seri Demokrasi Pecahan Rp300 ribu. Karena sudah tidak berlaku, maka masyarakat dapat menukarkan uang tersebut di bank umum terhitung sejak 30 Agustus 2022 - 30 Agustus 2023. Sama seperti beberapa koin di atas, uang koin ini juga memakai bahan logam emas dengan kadar 23 karat, berat 17 gram, diameter 25 mm, dan ketebalan 1,85 mm.
4. Daric
Daric adalah koin emas Kekaisaran Persia Achaemenid, pertama kali dicetak pada masa pemerintahan Darius I (521-486 SM). Koin ini dinamai Darius, dan pengenalannya memainkan peran penting dalam standarisasi mata uang di Kekaisaran Persia yang luas.
Setiap daric memiliki berat sekitar 8,4 gram dan hampir terbuat dari emas murni, menjadikannya salah satu koin kualitas tertinggi di dunia kuno. Kandungan emas yang tinggi ini menambah pamor daric tersebut serta memperkokoh kekayaan dan kekuasaan Kerajaan Persia.