Di sini para penulis yang dikejar deadline bisa menikmati fasilitas seperti port USB, dudukan komputer, dan Wi-Fi gratis. Penulis boleh membawa makanan dan minuman mereka sendiri, karena di kafe hanya tersedia air dan kopi saja.
Kafe ini sebetulnya adalah studio rekaman dan penyiaran, Koenji Sankakuchitai. Maka dari itu, kafe yang buka di saat studio sedang tak beroperasi. Sang pemilik, Takuya Kawai akan selalu mengumumkan kapan tanggal buka kafe untuk sesi berikutnya. Contohnya di bulan ini, Manuscript Writing Cafe akan dibuka pada tanggal 20 April mendatang.
Saat memasuki kafe, di meja resepsionis pengunjung harus menuliskan berapa banyak kata yang ditargerkan untuk bisa ditulis untuk ditulis dan jam berapa rencana untuk menyelesaikannya. Lalu setiap jam, seorang anggota staf akan datang untuk memeriksa progres pekerjaan para penulis dan menerapkan tingkat tekanan yang telah ditentukan.
Uniknya, di kafe ini para penulis tidak diizinkan untuk mengakhiri sesi menulisnya sampai target yang ditetapkan tercapai atau sampai kafe ditutup untuk hari itu. Konon, aturan ini berujuan mencegah pelanggan menuliskan target ambisius yang tidak bisa dicapai.
(NDA)