“Adanya Istana Berbatik diharapkan menjadi bukti keperpihakan pemerintah pada perajin batik terutama UMKM ekonomi kreatif (ekraf). Event itu juga sebagai ajang promosi ke dunia untuk meningkatkan konsumsi batik baik di dalam maupun luar negeri,” imbuh Angela.
Dia menegaskan, acara ini juga jadi momen penting untuk semakin meneguhkan batik sebagai warisan budaya asal Indonesia, yang sebelumnya telah ditetapkan oleh UNESCO yakni batik sebagai warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage).
Wamenparekraf juga menambahkan acara ini dirancang dengan pesan bahwa batik adalah warisan budaya Indonesia yang tak lekang oleh waktu. Bahkan terus relevan dari masa ke masa dengan dukungan masyarakat Indonesia yang gemar memakainya bahkan mempromosikannya ke pasar internasional.
Sebagai informasi, perhelatan Istana Berbatik akan digelar sebagai bentuk memeriahkan Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober 2023.
Acara inti dari Istana Berbatik akan digelar pada Minggu (1/10/2023) menampilkan fashion show yang melibatkan sekitar 500 peserta yang terdiri dari para pejabat negara, petinggi kementerian/lembaga dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), public figure, perwakilan kerajaan-kerajaan nusantara, hingga para duta besar (dubes) negara-negara sahabat.
(YNA)