sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bicara MotoGP hingga Konser, Wamenparekraf Angela: Ekosistem Event Perlu Diperkuat dengan Kolaborasi

Foto editor Kontributor MPI
23/02/2023 16:19 WIB
Selain perizinan, Wamenparekraf Angela juga berharap supaya standar penyelenggaraan event lebih tertata di masa mendatang.
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo saat menghadiri acara “Indonesia Event Management Summit (IVES) 2023 di Jakarta Convention Center, Rabu (22/2/2023).
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo saat menghadiri acara “Indonesia Event Management Summit (IVES) 2023 di Jakarta Convention Center, Rabu (22/2/2023).
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo saat menghadiri acara “Indonesia Event Management Summit (IVES) 2023 di Jakarta Convention Center, Rabu (22/2/2023). Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo saat menghadiri acara “Indonesia Event Management Summit (IVES) 2023 di Jakarta Convention Center, Rabu (22/2/2023). Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo saat menghadiri acara “Indonesia Event Management Summit (IVES) 2023 di Jakarta Convention Center, Rabu (22/2/2023). Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo saat menghadiri acara “Indonesia Event Management Summit (IVES) 2023 di Jakarta Convention Center, Rabu (22/2/2023). Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo saat menghadiri acara “Indonesia Event Management Summit (IVES) 2023 di Jakarta Convention Center, Rabu (22/2/2023).

IDXChannel - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo saat menghadiri acara “Indonesia Event Management Summit (IVES) 2023 di Jakarta Convention Center, Rabu (22/2/2023).

Wamenparekraf mengatakan perbaikan ekosistem ini untuk menghadirkan penyelenggaraan event berkualitas. Karena dampak yang diberikan dari event sangat dirasakan oleh masyarakat baik secara ekonomi maupun penciptaan lapangan pekerjaan.

Sebagai contoh penyelenggaraan MotoGP yang digelar di Mandalika beberapa waktu lalu. Dari satu event tersebut dapat menghasilkan nilai tambah ekonomi diatas Rp4,5 triliun. Juga event F12HO yang akan diselenggarakan di Danau Toba, Sumatra Utara, mendorong pengembangan infrastruktur hingga kesadaran masyarakat untuk memperbaiki kualitas dari bisnis mereka demi menyambut kehadiran wisatawan yang berpartisipasi dalam F1H20.

Selain perizinan, Wamenparekraf Angela juga berharap supaya standar penyelenggaraan event lebih tertata di masa mendatang. Ini dikarenakan revenue atau pendapatan dari event musik Indonesia masih di bawah Singapura apalagi Australia. Padahal populasi Indonesia lebih besar dari kedua negara tersebut.

Berdasarkan data yang disampaikan Wamenparekraf, revenue event musik dari tiket online untuk Indonesia baru mencapai 43 juta dolar AS. Sementara, Singapura berhasil meraih 63 juta dolar AS, dan Australia sebesar 535 juta dolar AS. Angka ini menjadi dorongan dan motivasi bagi para pemangku kepentingan terkait untuk bisa menghadirkan standar penyelenggaraan event yang lebih baik ke depannya.

Advertisement
Advertisement