sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tren Karhutla Menurun Dua Tahun Terakhir, Kepala BNPB Minta Pemda Jangan Lengah

Foto editor Kontributor MPI
07/04/2022 08:58 WIB
Tren penurunan juga terjadi pada kasus kebakaran lahan gambut dari tahun 2016 sampai 2021 sebesar 92 persen.
Luas wilayah terdampak kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mengalami penurunan hingga 78 persen dari tahun 2019 sampai 2021.
Luas wilayah terdampak kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mengalami penurunan hingga 78 persen dari tahun 2019 sampai 2021.
Luas wilayah terdampak kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mengalami penurunan hingga 78 persen dari tahun 2019 sampai 2021. Luas wilayah terdampak kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mengalami penurunan hingga 78 persen dari tahun 2019 sampai 2021. Luas wilayah terdampak kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mengalami penurunan hingga 78 persen dari tahun 2019 sampai 2021. Luas wilayah terdampak kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mengalami penurunan hingga 78 persen dari tahun 2019 sampai 2021.

IDXChannel - Luas wilayah terdampak kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mengalami penurunan hingga 78 persen dari tahun 2019 sampai 2021. Tren penurunan juga terjadi pada kasus kebakaran lahan gambut dari tahun 2016 sampai 2021 sebesar 92 persen.

Berdasarkan hasil rekapitulasi monitoring data Sipongi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), wilayah yang mengalami penurunan itu meliputi enam provinsi masing-masing Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Melihat adanya tren penurunan pada kasus karhutla dan kebakaran gambut tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, meminta kepada pemerintah daerah agar tidak lengah dan tetap bersiaga mengantisipasi adanya potensi bencana yang masih mengintai. Menurut Suharyanto, penurunan tren itu sekaligus menjadi tantangan bagi seluruh komponen, sebab mempertahankan agar tidak terjadi karhutla akan jauh lebih sulit daripada menanganinya.

"Penurunan ini justru menjadi tantangan kita semua. Bagaimana agar karhutla ini tidak terjadi di kemudian hari," ujar Suharyanto saat memimpin Rapat Koordinasi Dalam Rangka Antisipasi Penanganan Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2022 di Jakarta, Rabu (6/4).

Lebih lanjut, Suharyanto kembali mengingatkan agar kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana karhutla benar-benar disikapi dengan baik. Apabila ditemukan titik api, maka harus segera dipadamkan sejak dini. Sebab, apabila api semakin membesar, maka akan lebih sulit lagi untuk dikendalikan.

"Jangan sampai api membesar dan jangan sampai penanganan ini terlambat. Kalau api sudah besar nanti tambah sulit," jelas Suharyanto.

Foto : BNPB 

Advertisement
Advertisement