Kondisi neraca perdagangan yang surplus disebabkan oleh nilai ekspor yang masih lebih besar daripada nilai impor. Ekspor Indonesia pada Maret 2022 mencatatkan surplus sebesar USD26,50 miliar, tumbuh kuat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 44,36 persen (yoy). Pertumbuhan ekspor terjadi baik pada komponen migas 54,8 persen (yoy) maupun non-migas 43,82 persen (yoy).
“Nilai ekspor terus bertumbuh seiring pergerakan harga komoditas global yang masih berada pada tren peningkatan sejak 2021 dan kini semakin tereskalasi karena terjadinya konflik geopolitik. Pertumbuhan ekspor diharapkan berkontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia 2022 yang saat ini juga semakin solid pemulihannya. Meningkatnya ekspor akan berdampak pada aktivitas investasi dan konsumsi domestik,” kata Febrio.