IDX Channel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, Indonesia membutuhkan investasi jumbo untuk mendorong program hilirisasi nasional lintas sektor hingga tahun 2040. Menurut Bahlil, kebutuhan investasi untuk pembangunan ekosistem hilirisasi dari hulu ke hilir diperkirakan mencapai USD618 miliar atau setara Rp10.045 triliun.
Bahlil menjelaskan bahwa kebutuhan investasi tersebut mencakup sektor yang sangat luas, tak terbatas pada minyak dan gas (migas) maupun mineral dan batu bara (minerba). Pemerintah juga mendorong hilirisasi di sektor pertanian, perkebunan, hingga perikanan.
Pada tahap pertama, pemerintah akan memulai 21 proyek dengan total investasi sekitar USD45 miliar. Meskipun Bahlil belum merinci daftar proyek tersebut, proyek-proyek ini akan fokus pada penguatan hilirisasi industri dan kedaulatan energi nasional.
Untuk membahas hal itu, kami mengundang narasumber:
1. Yayan Satyakti, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Padjadjaran
2. Meidy Katrin Lengkey, Sekretaris Umum Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI)