M.Ilham ChatamyIDX Channel - Pasar modal Indonesia menunjukkan performa yang kontras antara optimisme domestik dan tekanan global. IHSG berhasil ditutup menguat, ditopang euforia saham-saham IPO serta penguatan sektor properti, barang baku, dan kesehatan. Namun, sentimen eksternal seperti kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump dan lonjakan harga tembaga global mulai membayangi stabilitas pasar. Keputusan Trump menaikkan tarif impor tembaga hingga 50% bukan hanya mengerek harga komoditas, tapi juga memperbesar volatilitas di pasar keuangan global.
Dari sisi domestik, ada sinyal positif dari pemulihan konsumsi masyarakat. Data penjualan ritel yang naik 1,9% secara tahunan menunjukkan adanya potensi pemulihan daya beli. Hal ini bisa menjadi katalis bagi sektor konsumsi, ritel, dan perbankan, terutama jika tren ini berlanjut di paruh kedua 2025. Apa strategi terbaik menghadapi pasar yang fluktuatif ini? Simak pembahasan selengkapnya di Market Buzz hanya di IDX Channel.
