IDX Channel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian serius terhadap agenda peningkatan lifting migas nasional. Bahlil menyebut, masih terdapat 10 wilayah kerja (WK) hulu migas di Indonesia yang sudah disetujui rencana pengembangannya atau plan of development (PoD), tetapi belum jelas kelanjutannya.
Adapun, kapasitas yang bisa diperoleh jika 10 WK tersebut dikembangkan padahal disebut mencapai 31.300 barel per hari (bph). Bahkan ada yang sudah jalan sekitar 17 PoD dengan total produksi 360 juta barel minyak dan 18.351 BCF gas, namun juga belum kita jalankan.
Untuk mengakselerasi peningkatan lifting migas, Bahlil menegaskan Kementerian ESDM akan melakukan hal-hal yang “di luar kelaziman’, agar tidak terjadi stagnansi tingkat lifiting migas. Hal-hal tersebut mencakup perubahan regulasi besar-besaran di sektor hulu migas, termasuk percepatan perizinan dan fleksibilitas skema kontrak bagi hasil.
Di sisi lain, Presiden Prabowo memerintahkan para pembantunya, khususnya para pejabat terkait, untuk menyederhanakan regulasi. Kepala Negara menegaskan, penyederhanaan regulasi di industri migas menjadi salah satu kunci untuk mempercepat pengelolaan blok minyak dan gas bumi (migas) baru di Tanah Air.