Sambil mengelus kepala anaknya, sang ayah pun berkata,
“Maafin papa ya, Nak. Kenapa kamu minta uang saat malam-malam begini? Besok kan masih bisa. Jangankan Rp10.000, lebih dari itu juga Papa kasih. Memang uangnya mau kamu buat beli apa?”
“Papa, aku nggak ingin minta uang. Aku cuma pinjam saja. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajanku”.
“Iya, iya, tapi buat apa?” tanya sang ayah.
“Aku menunggu Papa untuk pulang hari ini dari jam 8 pagi. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Aku mau main bersama Papa satu jam saja, Pa. Aku mohon. Mama sering bilang kalau waktu Papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau beli waktu papa. Aku buka tabunganku, tapi cuma ada Rp30.000. Kata papa, satu jam Papa dibayar Rp40.000. Jadi, aku pinjam uang Papa Rp10.000, pa.
Sang ayah pun langsung tertegun. Ia terdiam dan kehilangan kata-kata seketika. Ia pun langsung memeluk erat anak kecilnya sambil berlinang air mata. Mendengar perkataan dari anaknya, sang ayah pun langsung terenyuh.
Ayah pun langsung melihat wajah sang anak dan kembali memeluknya erat sambil berkata, “Maafkan Papa sayang ya, Papa sayang kamu. Maafkan Papa yang selalu sibuk”, kata sang ayah. Sang ayah pun akhirnya menemani sang anak hingga ia tertidur pulas.