IDXChannel—Ada beberapa merek sepatu lokal Indonesia yang berhasil mendunia. Produknya telah diekspor ke beberapa negara di kawasan Eropa dan Amerika Serikat. Bahkan ada merek yang sukses mengekspor ke 20 negara tujuan.
Industri alas kaki adalah salah satu sektor ekonomi andalan Indonesia, nilai ekspor alas kaki bisa mencapai ratusan juta bahkan miliaran dolar AS. Merek-merek sepatu lokal berhasil memiliki pangsanya sendiri di tengah keramaian merek asing di pasar domestik.
Dalam satu dekade terakhir, kian banyak merek sepatu lokal bermunculan. Beberapa di antaranya telah berhasil mengepakkan sayap hingga mampu memasarkan produknya ke luar negeri.
Apa saja sepatu lokal Indonesia yang mendunia?
2 Merek Sepatu Lokal Indonesia yang Mendunia
Sagara Bootmaker
Sagara adalah merek sepatu lokal yang sudah melanglang buana hingga Amerika Serikat. Merek asal Bandung ini didirikan oleh Bagus Satrio, lebih dari 10 tahun silam. Produk utamanya adalah sepatu boots berbahan kulit tier 1.
Sagara Bootmaker membuat sepatu sesuai pesanan (custom made) dan sepatu boots siap pakai. Sagara tidak memproduksi sepatu secara massal, sebab proses pembuatannya mengandalkan keahlian para perajin sepatu kulit.
Desain boots yang dibuat Sagara juga beragam. Oleh sebab desainnya yang khas, dan bahannya berkualitas tinggi, Sagara menjual bootsnya dengan harga yang tak murah. Pada situs resminya, Sagara mencantumkan harga dalam dolar AS.
Harga sepatunya dipatok mulai dari USD300 sampai dengan USD600 lebih, nilai ini setara dengan Rp9,37 juta. Namun harga jual ini terbilang wajar dengan mutu dan kualitasnya, apalagi Sagara juga menawarkan layanan after sales yang memuaskan.
Sepatu-sepatu buatan Sagara bahkan telah dilirik dan di-review oleh Stitchdown, sebuah situs khusus yang menjual beragam merek boots buatan tangan (handmade) dari banyak negara.
Mengutip Stitchdown, dalam wawancara bersama Neil Berret, salah satu pemilik toko yang menjual denim dan produk kulit di Oakland, sepatu Sagara disebut diminati banyak konsumen. Oleh karenanya Berret berkolaborasi dengan Sagara Boot untuk menyediakan layanan custom made untuk pelanggan tokonya.
Namun sepatu buatan Sagara tak hanya dipasarkan di Amerika saja. Melansir GNFI (22/1), Sagara juga mengekspor sepatu-sepatunya ke Jepang, Perancis, dan Italia. Namun 80% dari total produksinya dipasarkan di AS.
Pijak Bumi
Pijak Bumi juga didirikan di Bandung, tepatnya pada 2016. Merek ini didirikan oleh Rowland Alfales. Uniknya, Alfales memutuskan untuk membuat merek sepatu sendiri setelah kehilangan sepatunya ketika hendak kuliah.
Ia lantas mencari sepatu di factory outlet, namun sayang harganya tidak ramah untuk kantong mahasiswa. Dari situ, ia bertekad untuk mendirikan merek sepatu sendiri. Pijak Bumi akhirnya didirikan, berawal dari modal Rp10-15 juta.
Pijak Bumi mengedepankan konsep ramah lingkungan dalam pembuatannya. Sepatu-sepatu produksinya dibuat dari limbah tanaman, seperti serat eceng gondok, batok kelapa, serbuk kayu, hingga daur ulang kapas.
Kendati terbilang baru bila dibanding produsen sepatu luar negeri, Pijak Bumi telah mengikuti pameran-pameran di luar negeri. Bahkan pernah masuk dalam daftar 12 Emerging Designers di MICAM Milano, Italia, pada 2020.
MICAM merupakan pameran alas kaki internasional yang sering dijadikan patokan oleh dealer alas kaki global. Selain mengikuti pameran di Italia, Pijak Bumi juga mengikuti pameran di Jepang, dan berhasil memikat minat buyer asal Jepang.
Sepatu-sepatu Pijak Bumi juga dijual dengan kisaran harga mulai dari Rp500.000 sampai dengan Rp700.000 satu pasang. Beberapa line produksi khusus dijual hingga jutaan rupiah.
Itulah beberapa merek sepatu lokal Indonesia yang mendunia. (NKK)