3 Gaya Kepemimpinan Reed Hastings Pendiri Netflix yang Menarik untuk Ditiru
1. Terbuka
Dalam siniar ‘The Tim Ferris Show’, Hastings mengaku senang memanen beragam masukan dan pendapat yang berbeda. Dia meyakini bahwa karyawan harus bersedia berargumen dengan atasannya pada waktu yang dibutuhkan.
Sebab Hastings meyakini bahwa perusahaan membutuhkan ide-ide baru dan strategi bisnis yang segar agar dapat berkembang lebih baik. Meskipun berargumen dengan bos tidak mudah dilakukan, Hastings tetap menganjurkan karyawannya agar berani berkomunikasi.
Dari beragam perbedaan pendapat yang didengarnya itulah Hastings merumuskan strategi-strategi bisnis di Netflix.
2. Mau Mendengarkan
Ada masanya Hastings membuat keputusan yang salah, yakni saat dia berencana memisahkan bisnis penyewaan DVD dengan rebranding. Saat itu banyak konsumen yang tidak setuju, dan benar saja, saham Netflix anjlok setelahnya.
Namun Hastings tetap menerima kesalahan tersebut dan bersedia belajar banyak darinya. Setelahnya Hastings menerapkan prosedur dengar pendapat dengan menanyakan masukan yang jujur dari jajaran eksekutif dan manajer di Netflix.
Prosedur itu dilakukannya setiap kali Netflix hendak mengambil keputusan besar. Dia meminta jajaran eksekutif dan manajer untuk mengumpulkan rating 10 hingga -10 untuk melihat rentang kesepakatan di kalangan eksekutif terkait keputusan yang diambil.
3. Bebas, tapi Bertanggung Jawab
Melansir Forbes, Hastings diketahui mempekerjakan orang-orang terbaik di bidangnya, dan setelah karyawan itu bergabung dengan Netflix, mereka diberi kebebasan, kepercayaan, dan transparansi.
Business Insider juga melaporkan bahwa Netflix menghapus izin sakit dan cuti liburan bagi karyawannya, tetapi dia membolehkah para karyawan untuk mengatur waktu kerjanya secara personal.
Netflix juga diketahui memberikan paket remunerasi yang menarik agar karyawan termotivasi untuk konsisten bekerja dengan kinerja yang memuaskan.
Itulah beberapa gaya kepemimpinan Reed Hastings pendiri Netflix yang dapat ditiru.
(Nadya Kurnia)