Kisah Inspiratif Guru SD: Pengorbanan Demi Murid
Fransiskus Xaverius Faimau, Indonesia
Faimau adalah seorang guru di SD Fatutasu Kecil, Nusa Tenggara Timur. Saat persebaran Covid-19 berada dalam titik terparahnya, pemerintah memberlakukan pembatasan sosial. Kegiatan belajar mengajar adalah salah satu aktivitas harian masyarakat yang terdampak.
Ketersediaan internet di Indonesia memang cukup tinggi, namun hingga saat ini masih banyak daerah terpencil yang belum terjangkau jaringan internet, sehingga saat sekolah ditutup dan kegiatan belajar berubah menjadi online, murid-murid di sekolah Faimau terancam tidak akan mendapatkan pengajaran sama sekali.
Faimau rela menempuh jarak berjam-jam dari rumahnya ke lokasi terdekat di area tempat tinggal murid-muridnya. Faimau akan mengumpulkan beberapa muridnya yang tinggal berdekatan untuk membentuk grup belajar bersama, dan di sanalah Faimau mengajar mereka dengan satu laptop dikelilingi para murid.
Bagi Faimau, pengorbanannya ini hanyalah bagian kecil dari kewajibannya untuk mengajar. Ia memahami, pendidikan akan berfungsi efektif jika dilakukan secara konsisten. “Anak-anak harus tetap belajar, karena kalau kita tinggalkan mereka begitu saja, mereka akan balik ke titik nol,” tuturnya.
Zane Powels, Inggris
Zane Powels adalah seorang asisten kepala sekolah di Western Primary School, Grimsby, Inggris. Sekolah itu terletak di area kota yang memiliki perekonomian rendah. Sekitar empat dari 10 anak di sekolah itu mengandalkan makan siang gratis dari sekolah untuk mengisi perut.