4 Tips Memilih Investasi untuk Anak Muda
1. Mempersiapkan Kondisi Keuangan Sedini Mungkin
Langkah awal untuk memulai ada merencanakan
keuangan untuk masa depan memang sangat penting.
Nah, jangan sampai Anda menyepelekan kebutuhan masa kini yang tetap harus menjadi prioritas. Memiliki dana yang cukup untuk menjalani keseharian saja tidak cukup.
Karenanya, dalam menyusun rencana investasi, pastikan kamu telah memperhitungkan alokasi dana asuransi kesehatan dan tabungan dana darurat yang memadai sebagai langkah preventif jika dihadapkan dengan kemungkinan ketidakstabilan keuangan di masa depan.
2. Menentukan Tujuan Keuangan
Anda perlu target tujuan keuangan idealmu adalah pondasi awal untuk memulai perjalanan sebagai investor muda.
Tujuan keuangan maksudnya adalah sebuah kondisi dana finansial yang ingin dicapai melalui investasi untuk periode waktu tertentu.
Hal ini berhubungan dengan jenis investasi yang ingin kamu jalani. Apakah kamu ingin berinvestasi untuk jangka pendek (1-3 tahun), jangka menengah (3-10 tahun), atau jangka panjang (lebih dari 10 tahun).
3. Memilih Instrumen Investasi
Setelah menentukan tujuan yang keuangan yang ingin dicapai dengan mulai menjadi investor muda, Anda bisa memilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan tersebut.
Memilih instrumen investasi ini bisa dikatakan juga proses memilih profil risiko sebagai investor.
Umumnya, terdapat tiga jenis profil risiko yaitu investor konservatif, moderat, dan agresif. Berikut penjelasan singkatnya.
- Investor Konservatif: Waktu investasinya biasanya di atas empat tahun. Cenderung tidak akan mencairkan dana investasi jika di kemudian hari sedang terjadi penurunan atas nilai investasi, bahkan berpotensi mengalami kerugian. Biasanya instrumen investasi yang dipilih adalah emas, reksa dana, dan deposito berjangka.
- Investor Moderat: Cenderung tidak mencairkan dana investasi saat terjadi penurunan nilai yang berdampak kerugian, namun akan lebih memonitor investasi tersebut. Biasanya jangka waktu investasinya hanya 3-4 tahun. Biasanya tipe ini akan berinvestasi instrumen campuran di equity crowdfunding dan reksa dana.
- Investor Agresif: Seorang investor yang terbiasa terhadap fluktuasi harga pasar modal, bahkan terhadap fluktuasi yang tergolong ekstrim. Umumnya, jenis investor ini hanya mengalokasikan modalnya pada instrumen investasi dengan risiko tinggi, seperti saham, cryptocurrency, dan obligasi.