3. Fanny Evrita: Tuna Daksa yang Jadi CEO Perusahaan
Fanny Evrita adalah wanita pengidap tuna daksa. ia mengalami kecacatan pada sistem otot, syaraf, dan tulang persendian yang diakibatkan oleh penyakit, virus, atau kecelakaan.
Akan tetapi, keterbatasan yang ia miliki tak lantas menghentikan daya dan upayanya perempuan kelahiran 1991 ini untuk mandiri. Ia bahkan berhasil mendirikan bisnis produk kecantikan yang dinamai Thisable Beauty Care. Bersama rekannya, ia mendirikan bisnis tersebut dan saat ini menjabat sebagai CEO di perusahaan itu. Fanny juga mempekerjakan banyak pegawai yang juga menyandang disabilitas di perusahaannya.
4. Laela Nadliffah Sutiono: Tuna Daksa yang Berhasil Terbitkan Buku
Keterbatasan fisik tidak menghalangi gadis bernama Laela Nadliffah untuk berkarya. Gadis berusia 24 tahun asal Desa Gogorante, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri ini memang telah menyandang disabilitas fisik sejak kecil.
Meski begitu, ia terus menunjukan bakat luar biasa dan berhasil menerbitkan buku tentang kehidupan penyandang difabel di rumah rehabilitasi RC Prof. DR Soeharso. Buku ini berjudul Melodi Cinta PPL.
Di tengah segala keterbatasan fisiknya, Laela berhasil menunjukan prestasi luar biasa. Meski sempat mengalami depresi karena saat berada di RC ia mendapatkan musibah karena harus kehilangan ayahnya yang meninggal dunia. Tak berselang lama, kakek dan neneknya pun meninggal dunia. Hal ini menjadi pukulan berat untuk Laela.