Miliarder ini membagikan kekayaannya yakni sebagian besar warisannya untuk anak-anaknya, dan menyalurkannya ke wakaf yang dianggap sebagai wakaf terbesar dalam sejarah dunia Islam. Namun Sulaiman memilih untuk menjadi miskin lagi lantaran keinginannya sendiri tanpa memiliki uang tunai, real estat atau saham yang dimiliki sebelumnya. Dalam kutipan wawancara, ia mengakui bahwa ia menjadi orang miskin lagi. Ia juga mengatakan alasannya melakukan itu karena menurutnya semua kekayaan hanya milik Allah.

7 Kisah Orang Kaya Raya Mencapai Kesuksesannya, Ada yang Rela Miskin hingga Membeli Twitter! (foto : MNC Media)
3. Prajogo Pangestu: Dari Supir Angkot menjadi Pengusaha Kaya Raya
Kisah orang kaya raya kali ini berasal dari Indonesia. Ia adalah Prajogo Pangestu yang merupakan pendiri dari Barito Pacific Group, kekayaan yang ia miliki bahkan membuatnya pernah menjadi jajaran orang terkaya di majalah Forbes. Namun dibalik kesuksesannya, ada cerita pilu.
Prajogo mengaku pernah menjalani hidup menjadi orang miskin bahkan karenanya, ia pernah berhenti sekolah. Sebab itu ia merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan, tapi tidak mendapat juga. Akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke kampung halaman di Sambas, Kalimantan Barat. Akhirnya Prajogo bekerja sebagai sopir angkot jurusan Singkawang Pontianak.
Hingga kini ia sukses menjadi pengusaha besar dan mendirikan beberapa perusahaan, yakni PT Barito Pacific Lumber, Bank Andromeda dan Pabrik Chandra Asri. Pada tahun 2019, total kekayaannya berkisar USD4,4 miliar atau sekitar Rp63 triliun
4. Chairul Tanjung: Dari Usaha Fotokopi hingga Perusahaan Besar
Siapa yang tak kenal Chairul Tanjung? Sosok kaya raya pendiri CT Corp yang menaungi beberapa perusahaan besar seperti Trans Corp, Bank Mega, jaringan supermarket, dan lainnya.
Sebelum menjadi pengusaha sukses, siapa sangka bahwa Chairul Tanjung pernah mengalami hidup miskin. Saat remaja, ia mengalami kesulitan ekonomi sangat parah. Usaha ayahnya ditutup karena bertentangan dengan penguasa. Setelah itu, keluarga Chairul Tanjung menjual rumahnya lalu pindah ke tempat tinggal di gang sempit di Kramat Jaya, Jakarta Pusat.