Dalam produksi susu kambing Etawalin, Tresno Jamu Indonesia juga menggandeng ribuan peternak kambing di berbagai wilayah di Jawa sebagai pemasok susu, yang kemudian diolah menjadi susu bubuk.
Setiap bulannya, produksi Etawalin menggunakan 300.000-500.000 liter susu kambing dari mitra peternak. Susu Etawalin sendiri mulai diproduksi dan diperkenalkan ke masyarakat pada 2020, tak lama setelah pandemi.
Tresno Jamu Indonesia menggandeng ribuan peternak kambing di penjuru Pulau Jawa sebagai pemasok. Bahkan mayoritas di antaranya adalah peternak-peternak kecil dengan kepemilikan sekitar 20 ekor kambing. Pada tiap wilayah, terdapat beberapa desa yang dikoordinasikan di bawah perusahaan. Susu yang dihasilkan lantas dipasteurisasi dan diolah menjadi bubuk, untuk kemudian dikirim ke pabrik Tresno Jamu Indonesia untuk diolah dan dikemas.
Produk Susu Kambing Laris hingga Dipalsukan Oknum
Susu Etawalin diterima cukup baik di kalangan konsumen, ini merupakan pencapaian positif bagi perusahaan, mengingat masyarakat lebih familer dengan produk susu sapi alih-alih susu kambing.
Namun animo konsumen membuat oknum memanfaatkan popularitas susu kambing Etawalin dengan memproduksi tiruannya, alias barang palsu. Inilah mengapa kini Tresno Jamu Indonesia menyematkan hologram sebagai penanda keaslian.