“Dua tahun, tiga tahun pertama memang sulit. Lama-lama pasar menerima, lama-lama pangsanya berkembang. Tim kami yang tadinya cuma lokal, kini juga merekrut tim dari Jakarta. Penjualan yang awalnya dari Facebook ads, sekarang tersedia multiplatform dan merambah ke jaringan offline,” kata Mukit.
Meskipun masih terbilang baru, Mukit optimistis pangsa pasar susu kambing berpotensi besar untuk berkembang di Indonesia. Setelah sukses dengan Etawalin, perseroan berencana meluncurkan susu kambing siap minum dalam kemasan sebagai inovasi lebih lanjut.
Pemasaran Etawalin kini menjangkau ke daerah-daerah di luar Jawa, dengan penjualan mencapai jutaan boks setiap bulannya.
(Nadya Kurnia)