Dari percobaan ke-11 itulah, ada empat ekor ikan yang masih bertahan hidup di air tawar dan bisa dikembang-biakan. Dari empat ekor ikan yang berhasil itu, kini jadi sangat populer karena ikan tersebut banyak ditemukan di kolam, telaga, sungai dan danau di Indonesia.
Tentunya, dengan keberhasilan yang ia raih itu, mbah Moedjair sampai mendapat penghargaan. Ia sangat dihargai sebagai penemu sekaligus pelopor budidaya ikan, hingga ikan tersebut diberi nama sesuai namanya sendiri (Mujair).
Selain penghargaan yang diberikan pada 1965, sebelumnya pada 30 Juni 1954, Mbah Moedjair pernah menerima penghargaan dari Indo Pasifik Fisheries di Bogor, Jawa Barat.
Lalu pada 17 Agustus 1951, ia juga dapat penghargaan dari Kementerian Pertanian. Bukan hanya soal temuan ikan mujair, tetapi ikan mujair mampu menyokong program perbaikan gizi rakyat yang berjalan di era pemerintahan Bung Karno. (NKK)
Penulis: Mila Pertiwi