Noviyanti R/Magang
IDXChannel—Saat masyarakat menghabiskan banyak waktu di rumah karena pandemi Covid-19, tak sedikit yang mengisi waktu luang dengan menjalankan jobi baru, mulai dari bersepeda hingga bercocok tanam tanaman hias.
Hal inilah yang dimanfaatkan oleh pasangan Wulan Kurnia Sari dan sang suami Krishna Nawacandra yang mendirikan The Gardener South Jakarta. Keduanya sukses membangun bisnis tanaman hias hingga mampu menghasilkan omzet ratusan hingga miliaran sejak awal pandemi.
Saat diwawancarai dalam kanal Youtube Kisah Tanpa Batas, Wulan mengaku awal mula dirinya terjun ke bidang tanaman hias ini hanya iseng mengadopsi salah satu tanaman hias milik ibunya dan terbesit inspirasi usaha untuk menjual tanaman tersebut.
Saat itu Wulan memulainya dengan memposting tanaman miliknya di Instagram dan membagikan tanaman hias 'lidah mertua' kepada teman-temannya. Bagi-bagi tanaman hias gratis itu rupanya menjadi media pemasaran yang baik dan membuka peluang bisnis bagi Wulan dan Krishna.
Dari mulut ke mulut, mulai banyak yang tertarik pada tanaman-tanaman yang dirawat oleh Wulan dan Khrisna. Tak disangka hobi yang berawal dari iseng ini malah menjadi bisnis yang berharga.
“Jadi pas yang lainnya jualannya dari awal murah terus mahal, kita ya tetap stay di harga yang segitu-gitu aja dan Alhamdulillah pasarnya masih banyak,” ujar Krishna
Wulan menceritakan bisnisnya semakin berkembang dengan live sale, rata-rata tanaman yang terjual setiap harinya mencapai ratusan. Wulan menyebutkan usahanya sempat mengalami rintangan seperti pembatalan order tanaman hias hampir satu mobil.
Kini kisah sukses mereka semakin terlihat dengan kerja kerasnya, omzetnya fantastis perbulan mencapai miliaran. Wulan dan sang suami mengakui melalui usahanya ini dapat bermanfaat untuk orang-orang sekitar.
"Hasil penjualan tentu fluktuatif, tapi kita pernah mencapai penjualan tertinggi itu Rp1 miliaran. Setidaknya dalam satu tahun bisa dapat dua kali Rp1 miliar," tuturnya.
Tanaman hias yang dijual Wulan dan Khrisna bukanlah tanaman yang mahal. Rata-rata pun tanaman hias yang memang sudah populer di Indonesia, namun tanaman hias hasil rawatan Wulan memang tampak sehat dan cantik.
"Harga tanaman itu dipengaruhi banyak faktor, kalau supplai dikit dan demand banyak ya mahal. Asal muasalnya dari mana. Kalau yang membudidaya masih sedikit, ya makin mahal," kata Khrisna.
Dari tanaman hias itu, Wulan dan Khrisna juga mampu membuka toko offline untuk memamerkan koleksi tanaman hiasnya. Termasuk juga membuka kafe kecil di toko tanamannya, agar para pengunjung bisa rehat sejenak sembari menikmati tanaman hias.
Itulah kesuksesan couplepreneur yang berbisnis tanaman hias dan mampu menghasilkan penjualan hingga miliaran rupiah. (NKK)
Penulis: Noviyanti Rahmadani
