"Harga tanaman itu dipengaruhi banyak faktor, kalau supplai dikit dan demand banyak ya mahal. Asal muasalnya dari mana. Kalau yang membudidaya masih sedikit, ya makin mahal," kata Khrisna.
Dari tanaman hias itu, Wulan dan Khrisna juga mampu membuka toko offline untuk memamerkan koleksi tanaman hiasnya. Termasuk juga membuka kafe kecil di toko tanamannya, agar para pengunjung bisa rehat sejenak sembari menikmati tanaman hias.
Itulah kesuksesan couplepreneur yang berbisnis tanaman hias dan mampu menghasilkan penjualan hingga miliaran rupiah. (NKK)
Penulis: Noviyanti Rahmadani