(Komplikasi)
Akhirnya, tibalah saatnya anak itu tidak marah sama sekali. Ia pun memberitahu ayahnya. Kemudian sang ayah menyarankannya untuk melepaskan paku-paku yang telah tertancap itu agar amarahnya semakin terkendali lagi.
(Resolusi)
Hari-hari pun berlalu, akhirnya anak itu bisa memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah terlepas. Sang ayah mengajaknya ke pagar itu.
Saat sampai di depan pagar, sang ayah berkata, "Kamu berhasil melakukannya, Nak, tetapi lihat lubang-lubangnya. Kini pagar itu berbekas dan tak akan menjadi sama lagi. Begitu pula ketika kamu menancapkan amarah kepada orang lain."
(Koda)
Tak peduli berapa kali Anda minta maaf, hati orang yang Anda marahi akan tetap terluka. Jadi, kendalikan emosimu, jangan sampai Anda menyesal karena sesuatu yang Anda katakan ketika sedang marah dan tak bisa berpikir jernih. Jadi, ketika Anda ingin marah, tenangkan dulu dirimu agar bisa berpikir jernih dan menemukan solusi terbaik.
Belajar dari Sebuah Kepompong
(Orientasi)
Seorang anak sedang bermain dan menemukan kepompong kupu-kupu di sebuah dahan yang rendah. Diambilnya kepompong tersebut dan tampak ada lubang kecil di sana.