Sampai ketika dirinya mempromosikan peternakan dombanya melalui platform Facebook, ada satu komentar yang mengatakan kalau kandang yang ia miliki ini salah.
Bayu pun menyadari kesalahannya, sampai ia mulai mengganti semuanya, dan hal ini pastinya membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Meski dirinya hampir merugi, ia tetap membongkar total kandang yang baru ia buat selama dua bulan.
Karena hal tersebut, Bayu kini lebih hati-hati. Kini ia menjalankan bisnisnya ini secara bertahap. Awalnya ia hanya punya 20 induk domba, kemudian berkembang dan jadi ratusan.
Dalam peternakan tersebut, Bayu memiliki 13 jenis kambing dan domba. Ia melakukan hal tersebut karena guna memenuhi kebutuhan para pembelinya yang membutuhkan jenis kambing atau domba yang mereka mereka inginkan.
Bayu memang menerapkan sistem peternakan yang tradisional yang dikenal dengan istilah ngarit. Bayu merasa dengan metode ini ia akan menghasilkan pendapatan bisa mencapai dua kali lipat. Saat ini Bayu memiliki lahan pakan seluas tiga hektar.