IDXChannel—Pije merupakan warga kota Pangkalpinang yang mulai membudidayakan burung murai batu sejak 2019, setelah dirinya terkena PHK sebagai tenaga honorer di Pemkot Pangkalpinang. Dari hasil budidayanya, ia mempu menghasilkan omzet jutaan rupiah per bulan.
Bisnisnya ini berawal dari hobinya, yang kemudian ia mencoba peruntungannya dengan menekuni usaha burung kicau tersebut.
Untuk mendirikan kandang budidaya burung murai batu, ia memanfaatkan pekarangan rumah kerabatnya.
Banyak rintangan yang ia lalui, hingga akhirnya ia berhasil menemukan formula paten untuk menghasilkan murai batu ekor panjang, lalu petarung yang andal dengan gaya dan kicau merdu.
Untuk saat ini Pije sudah memiliki 20 pasang indukan, dengan 10 pasang sedang dalam masa reproduksi dan 10 pasang mengalami pergantian bulu. Setiap kandang tidak dapat diprediksi, ada yang dua sampai empat ekor, tapi rata-rata memang tiga ekor.
Guna hasilnya maksimal, bayi murai yang masih berumur 3-6 hari harus dipisahkan dengan induknya untuk meloloh yang merupakan proses memberi makan menggantikan induk burung.
Lalu bayi tersebut diberi makan utama berupa telur kroto dan jangkrik.
Saat usia anak burung berusia 2-3 bulan, mereka sudah siap untuk dipasarkan. Harga yang ditawarkan juga beragam, tergantung jenisnya.
Pije tidak hanya memiliki usaha budidaya burung murai batu, ia juga mempunyai toko burung yang terletak di Jalan Martadinata Pangkalpinang. Terkadang ia juga kerap melayani pelanggan dari luar daerah.
Mengalami PHK memang sangat menyakitkan, hal ini akan mempengaruhi ekonomi si pekerja. Namun, hal tersebut bisa berbuah manis jika kita pandai memanfaatkan peluang. (NKK)
Penulis: Mila Pertiwi