"Kalau pakcoy ini lebih mudah karena relatif singkat dari tanam sampai panen kurang lebih satu bulan, kami menggunkann pupuk kompos, jadi aman dikonsumsi karena tidak menggunakan bahan kimia. Rasanya juga beda dengan yang di pasar. Kalau yang di pasar kan bau langunya kuat ya, ini kan ngga," kata Lilis.
Antusias masyarakat sekitar untuk menanam pakcoy juga cukup tinggi. Mereka menggunakan lahan di pekarangan masing-masing untuk penanaman sayuran pakcoy.
"Kami juga terus mendorong masyarakat untuk ikut menanam pakcoy di pekarangan, selain buat konsumsi sendiri, juga bisa dijual untuk mendapat penghasilan, jadi untuk meningkatkan perekonomian juga," katanya.
Lilis mengatakan, adanya "Kampung Pakcoy" ini kemudian memicu kreativitas warga karena bisa mengembangkan bahan sayuran pakcoy menjadi berbagai macam olahan. Pakcoy tersebut dijadikan bahan utama untuk minuman dan makanan, seperti jus, dadar gulung, nugget hingga puding.
Untuk pemasaran sayuran pakcoy dan olahannya dilakukan melalui grup WhatsApp warga RW 02. Berbagai olahan dari pakcoy juga kerap mejeng di berbagai event bazzar di Kota Cimahi.