sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ibu-Ibu di Cimahi Pakai Lahan Tidur untuk Budidaya Pakcoy, Hasilnya Cuan

Inspirator editor Kontributor MPI
28/10/2023 01:11 WIB
Ibu-ibu di Cimahi, memanfaatkan pekarangan rumah warga yang kosong hingga gang untuk ditanami sayuran.
Potret Kampung Pakcoy di Kp. Sukamaju, RT 03/02, Kelurahan Cugugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. (Ferry Bangkit Rizki/MPI)
Potret Kampung Pakcoy di Kp. Sukamaju, RT 03/02, Kelurahan Cugugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. (Ferry Bangkit Rizki/MPI)

IDXChannel - Indah dan segar, kesan itulah yang pertama kali terlihat ketika memasuki kawasan pemukiman padat di Kampung Sukamaju, RT 03/02, Kelurahan Cugugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Gang dan pekarangan rumah di wilayah itu dipenuhi sayuran jenis pakcoy.

Adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Safamarwa Kelurahan Cigugur yang berada dibalik layar yang menginisiasi terciptanya "Kampung Pakcoy" di wilayah tersebut. Mereka menyulap lahan yang dulunya tandus tak terpakai hingga gang sempit untuk dijadikan lahan menanam pakcoy.

Ide itu berawal dari emak-emak yang berada di Kampung Sukamaju itu yang ingin memiliki kegiatan. Ditengah obrolan yang sering mereka lakukan hampir setiap hari, tercetuslah untuk memanfaatkan pekarangan rumah warga yang kosong hingga gang untuk ditanami sayuran.

"Kami ibu-ibu dari pada ngobrol kemudian tercetuslah untuk memanfaatkan lahan tidur ini biar ibu-ibu ini ada kegiatan, tidak hanya ngobrol tapi kegiatan yang bermanfaat, sehingga kita bikin kebun," ungkap Ketua PKK RW 02, Lilis Rahmawati, Jumat (27/10/2023).

Lilis bercerita, awalnya warga menanam kangkung dan pakcoy. Pemilihan tanaman itu untuk dibudidayakan anggota KWT Safamarwa karena tergolong mudah dan relatif cepat dari masa tanam hingga panennya. Selain itu, pakcoy juga memiliki berkhasiat dari segi kesehatan.

"Kalau pakcoy ini lebih mudah karena relatif singkat dari tanam sampai panen kurang lebih satu bulan, kami menggunkann pupuk kompos, jadi aman dikonsumsi karena tidak menggunakan bahan kimia. Rasanya juga beda dengan yang di pasar. Kalau yang di pasar kan bau langunya kuat ya, ini kan ngga," kata Lilis.

Antusias masyarakat sekitar untuk menanam pakcoy juga cukup tinggi. Mereka menggunakan lahan di pekarangan masing-masing untuk penanaman sayuran pakcoy.

"Kami juga terus mendorong masyarakat untuk ikut menanam pakcoy di pekarangan, selain buat konsumsi sendiri, juga bisa dijual untuk mendapat penghasilan, jadi untuk meningkatkan perekonomian juga," katanya.

Lilis mengatakan, adanya "Kampung Pakcoy" ini kemudian memicu kreativitas warga karena bisa mengembangkan bahan sayuran pakcoy menjadi berbagai macam olahan. Pakcoy tersebut dijadikan bahan utama untuk minuman dan makanan, seperti jus, dadar gulung, nugget hingga puding.

Untuk pemasaran sayuran pakcoy dan olahannya dilakukan melalui grup WhatsApp warga RW 02. Berbagai olahan dari pakcoy juga kerap mejeng di berbagai event bazzar di Kota Cimahi.

"Alhamdulillah Pak Camat, dan Pak Lurah juga mendukung serta ikut mempromosikan juga. Misalnya kalau di kelurahan ada tamu, goody bag-nya biasanya dari kami isinya olahan pakcoy," kata Lilis.

Sementara itu, Lurah Cigugur Tengah, Rezza Rivalsyah Harahap mengapresiasi kreativitas masyarakat RW 02 Sukamaju. Sebab, di tengah keterbatasan lahan yang ada di Kota Cimahi, warganya masih bisa menciptakan hal-hal yang bermanfaat.

"Di RW 02 ada inovasi warga yang memanfaatkan lahan kosong dan pekarangan yang terbatas, dengan tanaman pakcoy," ucap Rezza.

Menurut Rezza, hal ini istimewa karena dengan pengolahan sayuran pakcoy bisa menjadi berbagai penganan yang bernilai ekonomi. Pihaknya berharap masih ada lahan yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya pakcoy.

"Sehingga bisa mendukung produksi produk olahan. Karena pakcoy yang digunakan tidak sembarangan, melainkan jenis khusus yang bisa diolah untuk makanan dan minuman," tutupnya.

(NIY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement