2. Dato Sri Tahir
Dato Sri Tahir berhasil meraih kesuksesan dengan merintis usaha dari nol. Dato Sri Tahir adalah sosok dibalik Mayapada Group dan Bank Mayapada.
Dato Sri Tahir tidak terlahir sebagai seorang konglomerat. Ia lahir dari keluarga kalangan ekonomi menengah. Ayahnya bekerja sebagai pembuat becak dan ibunya memiliki toko pakaian. Karena keadaan ekonomi keluarganya yang biasa saja dan ditambah ayahnya jatuh sakit, Tahir terpaksa mengubur cita-citanya menjadi seorang dokter.
Tahir berhasil mendapatkan beasiswa sekolah bisnis di Nanyang Technological University, Singapura. Ia kemudian mulai merintis usaha garmen setelah lulus kuliah. Bisnis garmennya mendapat tanggapan positif dari masyarakat hingga akhirnya Tahir memperluas bisnisnya ke bidang keuangan. Dari sinilah, ia kemudian mendirikan Mayapada Group pada tahun 1986 dan Bank Mayapada sebagai tonggak utamanya. Bisnisnya diuji ketika terjadi krisis moneter 1998.
Namun, Tahir berhasil menunjukkan kepiawaian bisnisnya. Bank Mayapada tetap berdiri kokoh menghadapi krisis. Tak hanya itu, bisnis Tahir pun berhasil memasuki pasar saham Bursa Efek Jakarta pada masa itu.
3. Chairul Tanjung
Chairul Tanjung merupakan sosok dibalik CT Corp. Pengusaha sukses ini rupanya memulai bisnisnya dari bawah. Ia bahkan berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah. Ayahnya hanya seorang wartawan lepas pada masa orde lama. Bahkan, Chairul Tanjung harus berdagang buku, fotocopy, hingga jasa pembuatan kaos untuk membiayai kuliahnya.
Tak cukup sampai di sana, Chairul Tanjung terus melakukan usaha dengan membuka toko peralatan kedokteran dan laboratorium, usaha kontraktor, hingga usaha rotan. Sayangnya, usaha-usahanya ini terus mengalami kebangkrutan.
Namun, Chairul berhasil membangun relasi hingga akhirnya ia berhasil membangun perusahaan dengan nama CT Corp. Perusahaan ini bergerak di bidang keuangan, multimedia, dan properti.