Semangat Edhi dalam seni patung juga tercermin dalam sikapnya terhadap kolektor seni. Ia hanya menyediakan maksimal tiga duplikat benda seni buatannya, dan setiap duplikat dilengkapi dengan sertifikat dan barcode untuk memastikan keaslian karya tersebut.
Edhi Sunarso memang telah tiada, namun karyanya sebagai pematung telah mengukir sejarah seni Indonesia. Ia adalah contoh nyata seorang seniman yang mengabdikan diri untuk Indonesia dan seni. Karyanya tetap menjadi milik rakyat, dihargai, dan dipajang sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia yang tak ternilai.
Itulah penjelasan profil Edhi Sunarso. Pemahat patung legendaris yang menjadi anak emas Presiden Soekarno. (MYY)