Kagetnya Erick Thohir Tahu Tim Pencipta Vaksin AstraZeneca Pegawai BUMN

IDXChannel - Menteri BUMN, Erick Thohir mengaku kaget saat mengetahui Indra Rudiansyah, salah satu tim Jenner Institute pimpinan Profesor Sarah Gilbert dalam uji klinis vaksin AstraZeneca, merupakan karyawan PT Bio Farma (Persero).
Di London, Inggris, awal pertemuan Erick dan Indra berlangsung. Usai pertemuan delegasi Indonesia dengan manajemen AstraZeneca perihal pengadaan vaksin Covid-19 pada Oktober 2020, Erick menyempatkan waktu berkumpul dengan putra-putri Indonesia yang berada di kawasan setempat. Dalam kesempatan itu, Indra juga ikut terlibat.
Meski begitu, Erick belum mengetahui bahwa lelaki kelahiran Bandung, Jawa Barat, merupakan karyawan Induk Holding BUMN Farmasi.
Erick menyebut, dirinya kaget setelah mengetahui bahwa pria yang tengah menyelesaikan studi S3 Program Clinical Medicine, University of Oxford, merupakan keluarga besar Kementerian BUMN.
Jadi Tim Inti Pembuatan AstraZeneca, Indra Rudiansyah Diminta Erick Thohir Kembangkan Vaksin di RI
"Dan, saya terkaget-kaget tau Indra dari mana? Yang ada hubungannya sama saya, dari mana? Dari Bio Farma, saya terkaget-kaget. Dan ternyata, kebetulan, Indra waktu itu memang dapat beasiswa LPDP ya," ujar Erick siaran langsung di Instagram bersama Indra, Jumat (23/7/2021).
Tak berselang lama, Mantan Bos Inter Milan pun membagikan momen pertemuan bersama Indra dan Bagus Putra Muljadi, seorang Assistant Professor, Chemical & Environment Engineering, Faculty of Engineering, University of Nottingham, di akun sosial medianya.
Erick menyebut kedua generasi muda Indonesia itu luar luar biasa. Dia berharap ada anak negeri yang bisa mengikuti jejak keduanya dan memberikan kontribusi kepada negara.
"Harapan saya, semoga semakin banyak Indra-Indra lain, dalam berbagai bidang. Memberikan kontribusi untuk Bangsa, di dalam maupun di luar negeri," katanya.
Indra pun diajak balik usai menyelesaikan studi S3-nya di kampus terkemuka di Inggris tersebut, untuk mengembangkan vaksin di Indonesia. Khususnya, vaksin BUMN dan Merah Putih. Erick menilai, dia memiliki peran besar untuk mendorong pengembangan vaksin di dalam negeri.
"Mudah-mudahan ketika balik bisa bantu nih Indonesia, kenapa? Ya tadi, yang Indra bilang, bahwa vaksin ini penting tidak hanya yang namanya Covid-19, tapi yang basicnya aja dulu, apakah yang namanya malaria, TBC yang memang salah satu tertinggi kita di dunia," tuturnya. (RAMA)