Kerugian ini rupanya bisa dibayar mahal oleh kedua anaknya. Budi dan Bambang Hartono berhasil membangun kembali perusahaan tersebut. Dari produk rokok kretek lintingan, Djarum berhasil memproduksi rokok menggunakan mesin. Produksi rokoknya pun berhasil diekspor hingga ke berbagai negara di dunia.
Djarum sebagai induk perusahaan dari Grup Djarum pun mulai berekspansi ke berbagai lini bisnis. Beberapa bisnis yang dinaungi oleh Djarum antara lain industri perbankan seperti Bank BCA, peralatan elektronik dengan brand Polytron, perusahaan perkebunan HPI Agro, Mall Grand Indonesia, e-commerce Blibli, dan masih banyak yang lainnya.
Keberhasilan Grup Djarum dengan berbagai lini bisnisnya ini membuat Keluarga Hartono menjadi orang terkaya nomor satu di Indonesia. Forbes mencatat, kekayaan pemilik Grup Djarum yakni Budi dan Bambang Hartono mencapai USD42,6 miliar atau sekitar Rp668 triliun (Rp15.681 per USD).
Kekayaan ini juga tidak terlepas dari sang pendiri yakni Oei Wie Gwan yang berhasil merintis nama besar Djarum dan juga kepiawaian dua anaknya yakni Budi dan Bambang Hartono yang berhasil membawa perusahaan keluarganya menjadi sebesar sekarang.