Pichai lulus dari IIT Kharagpur sebagai sarjana teknik metalurgi. Ia lantas meneruskan pendidikan tingkat tinggi di Amerika Serikat, tepatnya di Stanford University. Kemudian ia melanjutkan jenjang pendidikannya di Wharton School of the University of Pennsylvania.
Dilansir dari NDTV (10/5), Pichai mengaku bukan berasal dari keluarga yang sangat kaya raya. Saat memberangkatkannya ke Amerika Serikat untuk pertama kali, sang ayah harus menghabiskan uang setara gaji tahunannya untuk membelikannya tiket.
Bagi Pichai saat itu, Amerika Serikat adalah negara dengan biaya hidup yang sangat mahal. Saat itu, tarif telepon ke India mencapai USD2 tiap menit, setara sekitar Rp30.000 tiap menit. Nilai itu sangat mahal pada masa Pichai berkuliah di AS.
Selain itu, harga satu tas jinjing di Amerika Serikat setara dengan gaji ayahnya selama sebulan. Kisah perjuangan ayahnya itu tersiar dalam tayangan Youtube ‘Dear Class 2020’, di mana ia tampil mengisi sesi pembicaraan bersama tokoh dunia lainnya, termasuk BTS dan mantan Presiden AS Barack Obama.
Setelah lulus kuliah, karier pertama Pichai adalah teknisi di McKinsey. Ia baru bergabung dengan Google pada 2004, di mana ia akhirnya banyak berkontribusi pada pengembangan produk-produk Google sampai hari ini.