IDXChannel — Tony Fernandes adalah CEO maskapai AirAsia. Kesuksesannya memimpin perusahaan itu berawal saat ia iseng beli saham seharga USD0,29 atau setara Rp4.000 pada 2001. Saat itu usianya 37 tahun dan dia hanya seorang eksekutif musik.
Namun karena pengetahuannya dalam bidang kewirausahaan dan pariwisata serta dunia hiburan di Asia Tenggara. Ia berhasil mendirikam perusahaan penerbangan kecil, AirAsia.
Saat itu AirAsia sedang jatuh dan terlilit utang sebesar USD40 juta atau sekitar Rp526 miliar. Hingga akhirnya ia membeli saham tersebut dan berhasil menjadi mayoritas.
Tony menyelesaikan pendidikannya di London School of Economics dan pertengahan 1980-an ia memulai karirnya di Richard Branson Virgin.
Kini AirAsia punya dari 160 buah Airbus A320 dan A330, yang hanya punya Boeing 737 tua. Tiap tahunnya ada 230 juta penumpang dari beberapa anak perusahaan di Indonesia, Thailand, India, dan Filipina serta markas pusat di Kuala Lumpur.
Pada 2011 terminal AirAsia di Bandara Seokarno Hatta, Indonesia resmi pindah dari terminal 2 jadi terminal 3, yang mana melayani pernerbangan domestik ataupun internasional, namun sejak Agustus 2016, mereka kembali lagi ke terminal 2.
Di Indonesia maskapai ini melayani 26 rute dengan 52 penerbangan yang terhubung dengan lima bandara yaitu Cengkareng, Bandung, Denpasar, Medan dan Surabaya.
Laba mereka meningkat 168% dari tahun ke tahun sejak 2013. Laba bersihnya bisa mencapai MYR350,65 juta atau setara dengan USD114,08 juta, pada kuartal terakhir 31 Desember 2012. Walaupun harga bahan bakar terus naik, tapi tercatat mereka masih meraup keuntungan MYR1,88 miliar. (NKK)
Penulis: Mila Pertiwi