sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kisah Inspiratif Cleaning Service yang Wariskan Rp118 Miliar Berkat Investasi Saham

Inspirator editor Kurnia Nadya
12/06/2023 17:32 WIB
Ronald Read adalah cleaning service dan penjaga SPBU yang berhasil menghimpun miliaran dolar AS berkat strategi investasi yang sederhana dan teliti.
Kisah Inspiratif Cleaning Service yang Wariskan Rp118 Miliar Berkat Investasi Saham. (Foto: MNC Media)
Kisah Inspiratif Cleaning Service yang Wariskan Rp118 Miliar Berkat Investasi Saham. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Perjalanan investasi mendiang Ronald Read adalah kisah inspiratif yang cocok untuk investor pemula. Ia berhasil membuktikan bahwa tidak ada kata terlambat untuk berinvestasi, seperti Read yang baru memulai investasi di usia 38 tahun. 

Kabar soal investasi Read ini menjadi perbincangan di Amerika Serikat pada masanya. Sebab selama ia hidup, tak ada satupun orang di sekitarnya yang mengetahui bahwa kala itu Read memiliki uang yang sangat banyak. Termasuk juga keluarganya sendiri. 

Saat meninggal dunia, Ronald Read meninggalkan harta kekayaan USD8 juta, setara dengan Rp118 miliar dengan nilai kurs hari ini, yang ia wariskan sebagian untuk anak-anak tirinya, juga untuk disumbangkan ke beberapa tempat. 

Kerabatnya baru mengetahui bahwa Read selama ini adalah seorang investor saham setelah pengacaranya membagi-bagikan warisan yang jumlahnya besar. Rinciannya sebagai berikut, anak-anaknya mendapatkan USD2 juta (Rp29,71 miliar). 

Kemudian USD4,8 juta (Rp71,31 miliar) ia sumbangkan ke Brattleboro Memorial Hospital, rumah sakit tempat Read menghabiskan masa senja. Lalu USD1,2 juta (Rp17,82 miliar) ia sumbangkan ke Brooks Memorial Libraby, perpustakaan tempatnya sering menghabiskan waktu. 

Banyak media Amerika Serikat memuji cara Read berinvestasi. Mengingat profesinya yang tidak menghasilkan banyak uang, apalagi dia pun bukan berasal dari keluarga yang kaya raya, namun  Read berhasil meraup keuntungan berkat cara investasi yang sederhana namun teliti. 

Seperti apa kisahnya? Dihimpun dari berbagai sumber, simak ulasannya di bawah ini. 

Kisah Inspiratif: Cleaning Service Tinggalkan Warisan Miliaran Berkat Investasi Saham

Ronald Read meninggal dunia di usia 92 tahun pada 2 Juni 2014 di Brattleboro Memorial Hospital. Ia terlahir dari keluarga peternak kecil yang hidup sederhana, di keluarganya Read adalah satu-satunya orang yang bisa bersekolah hingga lulus SMA. 

Sebelum bekerja, ia pernah mengabdi selama 10 tahun di US Army (AD), ia pertama kali mendaftarkan diri sebagai tentara saat Perang Dunia ke-2. Setelah bertahun-tahun mengabdi, ia diberhentikan secara terhormat dan mulai bekerja sebagai mekanik sekaligus penjaga SPBU yang di kemudian hari dibelinya bersama saudara-saudaranya. 

Read bekerja di SPBU itu hampir selama 25 tahun sampai dia memutuskan pensiun pada 1979. Namun masa pensiun itu hanya bertahan setahun, sebab Read tetap bekerja paruh waktu, dan salah satunya adalah sebagai cleaning service di gedung perkantoran. 

Ia lantas bekerja lagi hingga benar-benar pensiun pada 1997, tepatnya di usia 76 tahun. Upahnya saat itu hanya USD50 per minggu, atau Rp742.850 dengan nilai kurs hari ini. Jumlah yang tergolong rendah untuk biaya hidup di negara maju seperti Amerika Serikat. 

Lantas bagaimana cara Read berinvestasi? Ia melakukan strategi yang sangat sederhana, yakni hidup berhemat apa adanya, melakukan reinvestasi, dan memilih saham-saham yang berkinerja baik. 

Semasa hidupnya Read dikenal sebagai orang yang tidak punya uang. Penampilan dan gaya hidupnya tidak berlebihan, ia mengenakan peniti di celananya agar tetap bisa dipakai. Ia juga selalu memarkir mobilnya di area tanpa parking meter. 

Mobilnya pun bekas, yakni Toyota Yaris keluaran 2007. Saking sederhananya penampilan Read, seorang pengunjung kedai langganannya pernah membayari makanan karena mengira Read tak punya uang untuk membayar makanannya sendiri.

Read juga rajin membaca buku di perpustakaan untuk menambah pengetahuan tentang investasi, dan membaca koran untuk memperbarui pengetahuan dan informasi tentang emiten sebelum berinvestasi. 

Ia hanya membeli saham-saham emiten yang ia kenal baik lini bisnisnya. Bahkan beberapa emiten yang diinvestasikannya adalah beragam perusahaan bluechip dan kerap membagikan dividen. Adapun contoh emiten yang masuk dalam portofolio Read antara lain P&G, JPMorgan, Johnson n Johnson, dan Pacific Gas and Electric Company. 

Portofolio sahamnya sangat terdiversifikasi, saat meninggal dunia ia tercatat memiliki 95 saham. Read sama sekali tidak menginvestasikan uangnya di emiten-emiten teknologi, alasannya sederhana, karena ia tidak mengerti bisnis teknologi. 

Selain itu, Read juga melakukan reinvestasi untuk melipatgandakan modal. Ia mendapatkan banyak dividen, namun tak pernah ia tarik tunai. Alih-alih profit taking, Read justru menginvestasikan keuntungannya itu ke pasar saham lagi. 

Menariknya, Read tidak begitu mendalami ilmu fundamental saham secara komprehensif, ia hanya membaca sesuai kebutuhannya, lantas memilih saham-saham yang membagikan dividen besar dan saham-saham bluechip. 

Cara itu ia lakukan secara terus menerus hingga berpuluh-puluh tahun, hingga akhirnya harga saham yang ia koleksi terus tumbuh sampai nilai investasinya mencapai USD8 juta di penghujung usianya. 

Ada beberapa emiten dalam portofolionya yang sempat terkena krisis, namun nilai investasi Read tidak begitu terdampak sebab diversifikasinya yang sangat luas. Dari cara investasi Read, ada beberapa pelajaran yang dapat diambil, antara lain: 

  • Hidup sederhana, menghemat selagi bisa dilakukan, dan tidak membuang uang untuk keperluan yang tidak penting
  • Setiap bulan menabung atau membeli saham, secara rutin hingga bertahun-tahun
  • Memilih saham dengan baik dan benar
  • Tidak berinvestasi pada emiten yang bisnisnya tidak kita pahami
  • Melakukan reinvestasi alih-alih profit taking
  • Memanfaatkan waktu pensiun untuk kegiatan produktif dan menghasilkan uang

Read memulai investasi pada usia 38 tahun, usia yang kerap disebut ‘terlambat’ oleh banyak orang. Seperti yang diketahui, investasi saham kerap dianjurkan agar dilakukan sejak dini. 

Namun Read berhasil membuktikan bahwa investasi tetap dapat dilakukan di usia menjelang kepala empat, asalkan dilakukan dengan benar dan konsisten. 

Demikianlah kisah inspiratif tentang cleaning service dan penjaga SPBU yang berhasil menghimpun nilai investasi jutaan dolar AS berkat strategi investasi yang sederhana dan tepat sasaran. (NKK)

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement