IDXChannel—Kisah inspiratif juga bisa datang dari kalangan entrepreneur lokal yang merintis bisnisnya dari nol. Seperti brand parfum lokal HMNS yang pernah viral dan mengawali booming industri parfum lokal, hingga akhirnya mulai bermunculan brand parfum lokal lainnya.
HMNS pernah viral saat salah satu konsumennya membagikan testimoni salah satu produknya di Twitter. Ini adalah fenomena pertama yang membuat Rizky, founder HMNS, menyadari bahwa marketing terbaik adalah testimoni dari konsumen yang puas.
HMNS sampai saat ini masih dijual lewat e-commerce. Ada beberapa produknya yang laris manis, terjual hingga ribuan item. HMNS menyediakan parfum-parfum beraroma mahal layaknya parfum-parfum impor, namun dengan harga yang lebih ramah kantong.
Bagaimana perjalanan Rizky mendirikan dan mengendakan HMNS? Dilansir dari channel Youtube entrepreneurs.id (12/2), simak ulasannya berikut ini.
Kisah Inspiratif Entrepreneur: Tadinya Mau Jadi Karyawan Migas
Dari video berdurasi nyaris setengah jam itu, Rizky bercerita awalnya ia berniat untuk membangun karier di sektor minyak dan gas. Namun saat itu, perusahaan-perusahaan migas justru tidak menerimanya, malah saat itu santer isu lay off.
“Saya tadinya mikir, pokoknya lulus, kerja di migas, gajinya gede, terus gue happy. Tapi malah banyak yang lay off, susah banget masuknya. Akhirnya sembari nunggu sidang, pacar saya menganjurkan untuk magang sebagai copywriter, karena dia tahu saya suka nulis,” tutur Rizky.
Saat itu Rizky bekerja freelance atau paruh waktu untuk satu brand sepatu lokal asal Bandung, dan dari situ ia tahu, ternyata entrepreneur bisa menjual barang-barangnya di e-commerce.
Saat itu, sekitar 2016, belum banyak entrepreneur yang menjual barangnya di e-commerce. Tren buka toko online di marketplace baru meledak beberapa tahun setelahnya. Belanja online masih dipandang sesuatu yang tidak biasa.
Setelah lulus, ia malah bekerja sebagai copywriter. Saat itu ada dua pilihan, melamar bekerja di sektor migas dan menerima tawaran full time sebagai copywriter di perusahaan lokal di Bandung itu.
“Dari situ saya lanjut bekerja sebagai copywriter selama setahun, sempat menjadi CEO juga untuk sister brand perusahaan sepatu lokal itu,” lanjutnya.
Setelah lama bekerja untuk brand lokal itu, Rizky mulai berpikir untuk membuat usaha rintisannya sendiri. Namun saat itu, ia tak langsung mendirikan HMNS. Sebelumnya, Rizky justru menjadi marketing consultant untuk UMKM.