sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kisah Inspiratif Pendiri HMNS: Bisnis Parfum Harga Merakyat, Gara-Gara Merek Impor Mahal

Inspirator editor Nadya Kurnia
13/02/2023 10:47 WIB
HMNS kini menjadi salah satu brand parfum lokal yang populer, pamornya besar kalangan konsumen kelas menengah.
Kisah Inspiratif Pendiri HMNS: Bisnis Parfum Harga Merakyat, Gara-Gara Merek Impor Mahal. (Foto:  Youtube/Entrepreneur.id)
Kisah Inspiratif Pendiri HMNS: Bisnis Parfum Harga Merakyat, Gara-Gara Merek Impor Mahal. (Foto: Youtube/Entrepreneur.id)

Kisah Inspiratif Entrepreneur: Buat Parfum Karena Kebutuhan

Ide untuk membuat parfum lokal adalah dari kebiasaannya yang suka memakai parfum. Rizky mengaku saat itu menggunakan parfum biasa untuk menjaga aroma tubuhnya selama beraktivitas. 

Rizky menyadari bahwa dia membutuhkan parfum berkualitas tinggi yang aromanya tahan lama. Saat dia berkeliling di Jakarta untuk mencari parfum yang pas, ia menemukan satu merk impor yang aroma ia suka. 

Namun harganya sangat mahal, yakni Rp4,5 juta satu botol. Dari situlah Rizky menyadari bahwa parfum adalah barang yang sering dibutuhkan masyarakat, namun tak banyak yang dapat membeli parfum berkualitas tinggi karena rata-rata parfum yang demikian adalah barang impor. 

“Parfum itu barang yang terlalu luxurious buat orang Indonesia, nggak semuanya bisa menjangkau harganya, dan saya penasaran apa sih yang membuatnya mahal? Sebagai orang biasa, saya juga pengin pakai parfum yang oke dengan harga terjangkau,”

Ia menyadari bahwa barang impor dijual dengan harga tinggi karena rantai supplainya yang panjang dan menelan banyak biaya. Brand parfum internasional bisa berasal dari Prancis, namun dibuat di Spanyol, lalu menggunakan brand ambassador di Amerika, distributornya pun berbeda-beda tiap negara. 

“Kalau saja kita di sini bisa melokalisasi semua rantai supplai itu dengan semua resource yang kita punya, kita bisa bikin produk yang lebih bagus dengan harga sepersepuluhnya,” lanjutnya. 

Brand HMNS akhirnya terlahir setelah melewati masa research and development yang cukup panjang. Saat Rizky memulai bisnis ini, tak lama kemudian pandemi Covid-19 melanda dunia. Sehingga, banyak rantai produksi dan pemasarannya terpengaruh. 

Usaha yang ia dirikan di Bandung itu ia pindahkan ke Jakarta agar bisnisnya lebih berkembang. Namun sebulan setelah kepindahannya, aturan lockdown mulai diberlakukan. 
Bulan pertama, bisnisnya menurun. Namun setelahnya bangkit kembali. 

Kisah Inspiratif Entrepreneur: Marketing Terbaik Adalah Testimoni Konsumen

Saat memulai HMNS, Rizky mengaku khawatir. Sebab saat itu, brand parfum lokal sebetulnya sudah ada, namun tidak cukup berkembang pesar. Sehingga ia mengambil kesimpulan, banyak yang tak berhasil dalam industri ini. 

Dari kekhawatirannya itu, muncul satu pertanyaan inti yang kelak menjadi titik balik bisnis parfumnya, yakni: bagaimana caranya membuat orang membeli parfum secara online? 

Pertanyaan ini terkesan sepele. Namun jika mengingat jenis produk yang mengharuskan konsumen untuk  mencium aromanya sebelum memutuskan untuk membeli, pertanyaan tersebut adalah hal sentral yang harus diatasinya. 

“Saat itu kan sudah pandemi. Orang tidak mungkin datang ke toko untuk menjajal wanginya bagaimana. Selain itu, kami tidak punya resource untuk buka toko,” kata Rizky. 

Jawabannya adalah cerita konsumen. Saat itu, HMNS pertama kali viral adalah di Twitter. Ada satu konsumen yang mencoba parfum HMNS, yakni Orgasm, dan mengunggahnya di Twitter. 

“‘Wah, gila. Pakai parfum ini, gue ngerasa kayak cewek-cewek tajir SCBD’, gitu saja konsumen itu bilang di captionnya. Tapi reach-nya mencapai 2 juta,” jelas Rizky. 

Dari situ Rizky menyadari bahwa marketing terbaik adalah testimoni konsumen. Padahal, saat itu Rizky telah melakukan segala daya upaya untuk mempromosikan produknya. Bahkan ia melakukan pemotretan dengan bunga-bungaan segar yang tampak mahal. 

“Jadi ternyata orang yang bisa meyakinkan konsumen untuk membeli produk kita adalah konsumen itu sendiri, bukan kita sebagai brand. Kita cuma mengamplifikasi saja,” tuturnya. 

Saat ini, HMNS memiliki 60 staff dalam timnya. Banyak produknya telah terjual. Produksinya terus berjalan, namun Rizky masih menetapkan aturan safety paska pandemi untuk berjaga-jaga. 

Rizky berharap kelak HMNS dapat menjadi poros parfum dunia. Saat ini, brand parfum banyak berasal dari Prancis. 

“Kalau saya cuma mikirin cuan, ya saya bikin parfum oplosan saja sudah untung. Tapi saya mau HMNS punya tujuan, yaitu menjadi salah satu poros parfum dunia. Kita punya resourcenya. Contohnya, kita dulu dijajah karena rempah. Dulu saya cuma tau rempah cuma buat nasi goreng, tapi ternyata bisa dijadikan bahan untuk parfum,” lanjutnya. 

Minyak-minyak esensial yang menjadi bahan baku parfum, kata Rizky, banyak yang berasal dari rempah-rempah. Sedangkan Indonesia memiliki banyak sekali rempah-rempah asli yang hanya bisa ditemukan di Indonesia. 

Demikianlah kisah inspiratif entrepreneur pendiri brand HMNS, parfum lokal berkualitas tinggi yang kini laris manis di kalangan konsumen. (NKK)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement