Dia mulai membuka kemitraan ketika bisnis wartegnya mulai berkembang. Sayudi pernah menemui kegagalan karena manajemen usaha yang berantakan hingga usaha wartegnya ini mencatatkan rugi.
Sayudi juga mengubah citra warteg yang sebelumnya dipahami masyarakat sebagai warung makan yang kurang higienis, menjadi tempat makan dengan standar kebersihan yang patut diacungi jempol.
Semua warteg Kharisma Bahari tampak bersih. Bahkan beberapa cabang mampu memasang televisi dan wastafel yang bersih untuk mencuci tangan. Meja, kursi, dan lantai juga selalu terjaga kebersihannya.
Kemitraan warteg dengan brand Kharisma Bahari ini terbilang sukses dan berhasil. Buktinya saat ini tersebar warteg Kharisma Bahari di Jakarta dan sekitarnya. Sayudi membuka opsi franchise dengan beragam pilihan.
Investor juga dapat memilih tingkatan warteg sesuai modal yang dimilikinya. Sayudi menyediakan opsi manajemen karyawan secara mandiri dari investor, atau pengelolaan karyawan dari Kharisma Bahari dengan pembagian keuntungan sama rata.