sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kisah Inspiratif Pengusaha Pakistan, Pernah Hanya Punya Uang 2 Dolar

Inspirator editor Kurnia Nadya
25/10/2022 11:54 WIB
Kisah inspiratif tentang pengusaha imigran yang sukses di Amerika Serikat.
Kisah Inspiratif Pengusaha Pakistan, Pernah Hanya Punya Uang 2 Dolar. (Foto: MNC Media)
Kisah Inspiratif Pengusaha Pakistan, Pernah Hanya Punya Uang 2 Dolar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Romesh T. Wadhwani adalah seorang pengusaha yang masuk dalam daftar 400 orang terkaya di dunia versi Forbes. Kekayaan bersih Romesh saat ini diperkirakan mencapai USD3,5 miliar atau setara dengan Rp50 triliun.

Ia lahir di Karachi, India Britania (sekarang Pakistan), dan keluarganya pindah ke India setelah kemerdekaannya pasca 1947. Dia pernah tertular polio pada usia 2 tahun dan mengalami kesulitan untuk masuk sekolah. 

Namun pada akhirnya, ia berhasil menerima gelar sarjana dari IIT Bombay, dan gelar master dan PhD di bidang teknik elektro dari Carnegie Mellon University.

Romesh Wadhwani adalah Ketua Symphony AI. Symphony AI adalah perusahaan AI perusahaan yang didirikan olehnya pada tahun 2017 dengan aktivitas ritel, layanan keuangan, dan manufaktur.

Dia mengundurkan diri sebagai CEO SymphonyAI pada awal 2022 untuk mempersiapkan perusahaan untuk penawaran umum potensial.Dia juga Ketua ConcertAI, sebuah perusahaan AI jasa kesehatan dan ilmu kehidupan yang fokus pada dengan klien-klien terkenal, termasuk Pfizer dan Janssen yang dihargai oleh pemodal ventura sebesar USD1,9 miliar pada Maret 2022.

Kini, pengusaha kelahiran Pakistan itu telah mengundurkan diri sebagai CEO namun tetap menjadi ketua. Di balik kesuksesannya yang luar biasa terletak perjuangan inspiratif Wadwani ketika memulai bisnisnya sebagai mahasiswa.

Jauh sebelum kesuksesannya saat ini, Romesh Wadhwani adalah seorang imigran Pakistan yang pindah ke India saat masih bayi. Dia dididik sampai SMA dengan susah payah, tapi tidak puas. 

Ia memperoleh gelar sarjana di bidang teknik elektro dan melanjutkan studinya di Carnegie Mellon University untuk gelar master dan doktoralnya. Wadhwani kembali mengenang kisahnya ketika dia hanya memiliki 2,50 dolar di sakunya.

“Itu bukan perjalanan yang mudah. Saya telah melewati ratusan rintangan dalam karir dan bisnis saya. Mahasiswa asing seperti saya masih dipandang sebagai individu yang selalu ingin tahu," kata miliuner India-Amerika Serikat kepada Forbes dalam sebuah wawancara.

Romesh memulai karirnya dengan menjual saham di perusahaan perangkat lunak B2B Aspect Development, yang diakuisisi oleh i2 Technologies pada 1999 seharga USD9,3 miliar. 

Pada 2002 ia mendirikan Symphony Technology Group (STG) sebagai anggota dewan dan telah menikmati kesuksesan besar hingga saat ini. Kabar buruknya, HARMAN mengakuisisi Symphony Teleca dari STG pada April 2015, namun STG berkembang pesat hingga saat ini. 

Ambisinya yang kuat membuat Romesh Wadhwani pernah mengatakan akan menginvestasikan uangnya sendiri sebesar USD1 miliar (Rp14 triliun) untuk meningkatkan skala bisnis pada Symphony AI. 

Sebab dia sangat percaya diri bahwa bisnisnya akan semakin berkembang dan jaya di masa depan yang akan datang. 

Romesh juga seorang filantropis dan mendirikan Yayasan Wadhwani terutama untuk fokus mengembangkan ekonomi dengan potensi besar. Minat utamanya adalah India. Karena ketika dia pindah ke AS dan memulai perusahaannya sendiri, dia menemukan bahwa budaya startup di India tidak berkembang.

Dalam salah satu wawancaranya, dia mengatakan tidak mungkin memulai bisnisnya sendiri di India. Karena itu, ia sangat fokus pada ekonomi India, khususnya di bidang kewirausahaan. (NKK)

Penulis: Rita Hanifah

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement