Andika menceritakan dalam kurun waktu dua tahun dirinya dan sang istri melakukan pendekatan melalui eksplorasi untuk mengenal sumber daya alam, masyarakat, dan bertemu dengan para petani.
“Kami melihat bahwa ada potensi yang besar dalam hal pengembangan rempah-rempah biofarmaka,” ujar Andika.
Andika juga bertemu dengan beberapa petani di daerah perbukitan Menoreh tepatnya di Kecamatan Girimulyo dan Kecamatan Kokap. Ia menemui banyak petani khususnya petani perempuan yang sudah membudidayakan jenis rempah-rempah seperti kunyit, temulawak, dan jahe.
“Namun tantangannya belum ada dari petani tersebut yang melakukan proses pengolahan pasca panen, dari situ kita lihat dan juga validasi berdasarkan temuan di pasar bahwasanya rempah biofarmaka ini punya banyak kandungan yang fungsinya untuk obat-obatan atau farmasitikal,” ujar Andika.
Setelah itu Andika melakukan kegiatan edukasi tentang pertanian alami seperti penanaman rempah secara natural dengan menggunakan bahan input pupuk dari alam dan mengenalkan teknologi Rumah Surya yang berfungsi untuk mengeringkan hasil panen.