Setelah menikah dengan sang suami, Saliman Riyanto Raharjo, Suciati tetap melanjutkan usahanya. Produk yang ia dagangkan pun bertambah, saat itu ia mulai menjual ikan laut dan telur.
Seiring waktu berjalan, usahanya berkembang. Dari yang mulanya berkeliling jualan, ia mampu mendirikan Rumah Pemotongan Ayam manual, daging yang keluar dari RPA miliknya dijajakan dengan merek Ayam SR.
Usahanya kembali berkembang, ia tak hanya mengelola pemotongan ayam, namun juga mulai menggerakkan pengolahan produk turunannya. Ia membuat makanan olahan berbasis daging ayam dan sapi, dan produknya dijual di supermarket dan swalayan.
Pada 2014, Suciati akhirnya mendirikan PT Sera Food Indonesia, sebuah unit usaha yang memproduksi makanan beku dengan merek Hato dan Oye. Ia mengantongi sertifikat halal MUI dan MD BPOM.
Merek dagangnya menyediakan nugget, sosis, bakso, patties, spicy wing, fillet, dan lain-lain. Berkat usahanya, nama Suciati dikenal baik oleh peternak setempat, sebab ia kerap menampung hasil peternakan mereka.