“Kami mencari kandidat seperti Schroeder, yang meskipun hidupnya sulit, masih punya jiwa petarung yang kuat untuk berusaha,” kata Nielsen.
Semua kandidat yang mendaftar diminta untuk menuliskan empat essay dengan tema yang ditentukan, lantas dinilai oleh lembaga ACT untuk menyaring kandidat terbaik. Kemudian Nielsen dan Walt akan mewawancara kandidat terpilih.
Beasiswa dari warisan Schroeder ini mulai berjalan pada 2007, tiap anak menerima biaya kuliah selama empat tahun penuh di universitas negeri setempat. Anak terakhir menerima beasiswa pada 2015, dan lulus pada 2019 sebagai terapis.
Kini, setiap tahun anak-anak yang dikuliahkan oleh mendiang Dale Schroeder berkumpul dengan Steve Nielsen dan Walt Tomenga untuk berbagi cerita tentang Dale Schoeder.
“Mereka semua menanyakan tentang Dale. Kami menjaganya tetap hidup lewat cerita-cerita kepada anak-anak ini,” kata Nielsen.