Pada 2022, Otoklix berhasil menggandeng lebih dari 2.000 bengkel di Jabodebatek untuk bermitra. Bagaimana awal mula Martin mendirikan perusahaan rintisan yang membuatnya masuk dalam Forbes 30 Under 30?
Dihimpun dari berbagai sumber, simak ulasannya berikut ini.
Kisah Inspiratif Martin Reyhan Suryohusodo
Martin merupakan pria kelahiran 11 Juni 1997, Surabaya. Ia menghabiskan masa SMP dan SMA di Surabaya, sebelum akhirnya melanjutkan pendidikannya di Melbourne, Australia, di jurusan Finance and Accounting.
Selulusnya kuliah, Martin pindah ke Jakarta dan bekerja di EY-Parthenon, anak usaha Ernst & Young yang bergerak di bidang konsultasi manajemen global. Ia bekerja di perusahaan tersebut selama 10 bulan.
Namun saat masih berkuliah, ia pernah magang di salah satu perusahaan e-commerce terbesar di Australia, yakni Catch.com.au.
Martin mendapatkan ide untuk mendirikan Otoklix dari pengalaman pribadinya. Sejak SMA, ia menggemari otomotif dan kerap memodifikasi mobilnya. Saking sering ia mengutak-atik, mobilnya lebih sering menginap di bengkel karena selalu dimodifikasi.