Namun akhirnya, Blackberry kalah saing dengan setelah Android meluncurkan smartphone-nya sendiri. Saat itu, di Indonesia produk smartphone Android pertama yang populer dikenal masyarakat adalah Samsung.
Meskipun Blackberry sudah tidak lagi dibuat, Lazaridis tidak bangkrut dan tetap sejahtera. Lazaridis seorang kelahiran Turki keturunan Yunani, tetapi pindah ke Kanada pada 1966. Dia masuk ke Universitu of Waterloo pada 1979, jurusan teknik elektro.
Lazaridis sebenarnya tidak lulus kuliah, karena dua bulan sebelum kelulusannya, dia menerima kontrak pengembangan jaringan komputer dari General Motors. Dari kontrak itu, ditambah modal tambahan lainnya, dia mendirikan RIM bersama rekan-rekannya.
Hasil keuntungan dari proyek-proyek yang sukses dikerjakan RIM dialokasikannya untuk riset transmisi data nirkabel, yang pada akhirnya membawanya pada penciptaan gadget Blackberry, salah satu perangkat mobile nirkabel, pada 1999.
Setelah Blackberry berhenti produksi, Lazaridis keluar dari manajemen RIM, dan mendirikan Quantum Valley Investment, Lazaridis menggunakan perusahaan ini untuk mencari pendanaan dan dukungan untuk riset teknologi.