IDXChannel - Konsumen mungkin harus membayar lebih mahal untuk ponsel, laptop, dan gawai lainnya tahun depan, seiring kurangnya pasokan chip memori.
Dilansir dari AFP pada Minggu (23/11/2025), produsen gawai berebut pasokan chip memori dengan pusat data kecerdasan buatan (AI).
"Pada 2026, tekanan rantai pasokan untuk chip memori akan jauh lebih besar daripada tahun ini," ujar Presiden Xiaomi Lu Weibing minggu ini.
"Harga eceran produk akan mengalami peningkatan yang signifikan," ujarnya.
Ingenuity, perusahaan yang memproduksi semikonduktor dan menyediakan layanan konsultasi teknologi, memperkirakan hal yang sama.
"Semua perusahaan yang memproduksi PC, ponsel pintar, server, dan lainnya akan terdampak oleh kekurangan ini," kata CEO Ingenuity Keating kepada AFP.