sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kisah Pebisnis Asal Jepara, Pemilik Skincare Herbal yang Pernah Ngutang Rp2,2 Miliar

Inspirator editor Akhmad Fajar Eka/SEO
05/08/2022 16:48 WIB
Kisah pebisnis asal jepara, Hendra Dinata yang berhasil bangkit dari kesengsaraan hidup dan Kini berhasil mendirikan produk skincare yang memiliki hak paten.
Kisah Pebisnis Asal Jepara, Pemilik Skincare Herbal yang Pernah Ngutang Rp2,2 Miliar. (FOTO : YouTube Pecah Telur)
Kisah Pebisnis Asal Jepara, Pemilik Skincare Herbal yang Pernah Ngutang Rp2,2 Miliar. (FOTO : YouTube Pecah Telur)

Dari situlah kisah pebisnis asal Jepara tersebut menemukan peluang bisnis dan Hendra berniat untuk memproduksi sabun tersebut menjadi lahan usahanya. 

Kini, Hendra berhasil mengembangkan sabun yang ia buat menjadi bisnis skinker. Bisnis skinker tersebut diberi nama Feed Skin. Skinker yang memiliki bahan dasar herbal dengan bertekstur gel. 

Awal kemunculannya sabun ini masih berbentuk batang, dan melakukan uji coba hampir setiap hari selama 11 bulan menggunakan metode cold proses untuk dibuat dari sabun batang menjadi bentuk gel atau pasta. 

Akhirnya, pada tahun 2016 ia berhasil melewati uji coba untuk membuat sabun base natural berbentuk cair, gel atau pasta. tanpa sls, detergent, sles, filler, pengatur kekentalan, tanpa bleaching, tanpa pemasakan dan lain – lain dengan metode cold proses tanpa pemasakan. Sebelumnya Hendra berusaha mencari dana untuk melakukan uji coba, singkat cerita dana tersebut terkumpul saat Hendra nyambi bekerja sebagai supir ambulance dengan gaji per bulan Rp1,5 juta. 

Keberhasilan kisah pebisnis asal Jepara  itu berlanjut dalam menemukan ide untuk membuat produk facial wash dengan base natural, tanpa detergen, Perjuangan yang Penuh lika-liku.

Babak Baru 

Kisah pebisnis asal Jepara tersebut belum berlanjut secara mulus dalam meraih kesuksesan. Setelah beberapa bulan membuat facial wash base natural, ada investor yang melirik bisnis Hendra untuk mendanai usahanya sebesar Rp50 juta. 

Namun, dana dari investor yang digunakan untuk melakukan perizinan tak kunjung mendapatkan izin. Akhirnya, kerjasama dengan investor tersebut terpaksa harus diakhir. 

Halaman : 1 2 3 4
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement