Kiichiro Toyoda Memilih Otomotif
Meski Kiichiro diamanatkan untuk meneruskan bisnis alat tenun tersebut, tapi ternyata Kiichiro lebih menyukai industri otomotif, yang masa itu dianggap sebagai keputusan yang sangat beresiko.
Hal ini disebabkan karena belum banyak perusahaan Jepang yang terjun di industri otomotif. Meskipun begitu, ternyata rencana Kiichiro di dukung oleh pemerintah Jepang.
Pada 1929, ia terbang ke Eropa dan Amerika Serikat untuk mempelajari semua hal yang berkaitan dengan otomotif. Ia belajar langsung dari pabrik besar seperti Chevrolet dan Ford yang sudah berdiri lebih dulu, ia juga sering keluar masuk pabrik.
Akhirnya pada 1935, mobil pertama asal Jepang bernama Model A1 berhasil diciptakan. Mobil ini dirakit dari komponen mobil asal AS. Tidak berselang lama, Kiichiro mulai merintis Toyota Motor Company, sebagai anak perusahaan Toyoda Automatic Loom Works.
Ia juga mengubah nama perusahaan yang awalnya Toyoda menjadi Toyota, karena dianggap lebih mudah ditulis dalam huruf Jepang dan memiliki arti yang baik.
Toyota juga berperan penting saat Perang Dunia II, karena mereka yang memproduksi kendaraan militer. Truk-truk ini juga yang jadi cikal bakal Toyota Land Cruiser yang sukses terjual di AS dan seluruh dunia.
Pada 1952, Kiichiro Toyoda tutup usia, perusahaannya semakin gencar memproduksi mobil dan mulai mengekspor ke negara-negara dunia.
Toyota bahkan berhasil mengakuisisi perusahaan bus dan truk besar, seperti Nippon Denso, pada 1966.
Dilansir dari sindonews.com (18/01), Toyota disebut sudah berhasil menjual lebih dari satu juta kendaraan secara global, pada 1970-an. Lalu selama beberapa dekade, Toyota jadi produsen mobil terbesar di Jepang dan terus berkembang di pasar AS.