sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kisah Sukses Johari Zein, dari Front Office Hotel The Sultan ke Komisaris JNE

Inspirator editor Kurnia Nadya
08/08/2024 17:51 WIB
Sebelum akhirnya terlibat dengan JNE, Johari pernah bekerja sebagai front office cashier supervisor di Jakarta Hilton Internasional pada 1976.
Kisah Sukses Johari Zein, dari Front Office Hotel The Sultan ke Komisaris JNE. (Foto: YouTube/Coach Yudi Chandra)
Kisah Sukses Johari Zein, dari Front Office Hotel The Sultan ke Komisaris JNE. (Foto: YouTube/Coach Yudi Chandra)

IDXChannel—Artikel ini akan mengulas kisah sukses Johari Zein, salah satu figur yang turut mengembangkan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE, salah satu perusahaan pengiriman paket ternama di Indonesia. 

Johari sendiri lahir di Medan pada 16 April 1954, dan mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti pada 1973-1976. 

Sebelum akhirnya terlibat dengan JNE, Johari pernah bekerja sebagai front office cashier supervisor di Jakarta Hilton Internasional pada 1976, kariernya berlanjut di Skypak International Jakarta pada 1980. 

Kemudian Johari naik jabatan menjadi General Manager di Pronto Rekakurir Jakarta pada 1984. Ia menikah dengan sang istri, Nurlela, dan memeluk Islam pada 1982, barulah pada 1990 dia terlibat dengan JNE, yang saat itu masih dikenal sebagai TIKI JNE. 

TIKI JNE didirikan oleh Soeprapto Soeparno, namun Johari Zein terlibat dalam membesarkan nama perusahaan tersebut. Sejak 2016, dia menjabat sebagai presiden komisaris di perusahaan itu. Laman LinkedIn-nya juga menyebutkan dia juga menjabat sebagai Executive Director sejak November 1990. 

Selain JNE, Johari juga mendirikan perusahaan lain. Seperti GBMI, Omiyago, Kolase, Gorila, Alien, dan Paxel. Paxel pun perusahaan yang juga bergerak di bidang kurir pengiriman paket. 

Johari Zein dikenal sebagai mualaf, membangun JNE dengan konsep manajemen spiritual, di mana bisnis yang dilakukan tidak hanya terfokus untuk mencari profit semata, namun juga membagikan kebaikan kepada sesama. 

Pada kanal YouTube Coach Yudi Chandra, Djohari membagikan cerita bagaimana JNE kerap menggelar program yang menyasar anak-anak yatim. 

“Kami ajak mereka makan di restoran, dengan suasana yang baru. Nonton film bareng kalau ada film yang cocok. Kami ajak mereka belanja bareng di supermarket, ini menyenangkan buat mereka, juga melatih banyak hal untuk mereka,” tuturnya. 

Dia juga membagikan kisah bagaimana JNE membantu banyak orang untuk bekerja saat krisis ekonomi 1998. Saat itu, kata Johar, banyak orang terkena PHK dan akhirnya banyak yang memulai bisnis kecil-kecilan untuk mencari penghasilan. 

JNE menawarkan orang-orang itu untuk menjadi agen dengan modal minim, karena bisnis yang dilakoni cocok dengan bisnis JNE. Perusahaan juga menyediakan timbangan. Cukup banyak orang yang mau bergabung menjadi agen. 

Kemudian pada 2000, bisnis online mulai berjalan di Indonesia, terlibat dari maraknya forum jual beli Kaskus dan sebagainya. Berlanjut pada 2010, JNE mulai mencatatkan penjualan Rp1 triliun dalam setahun. 

Penjualan itu meningkat 30-40 persen setiap tahun berikutnya sejak 2010, berkat agen yang begitu banyak. Hal ini, dianggap Johar sebagai berkah dari niatan baik JNE untuk membantu orang-orang yang terkena imbas PHK 1998. 

“Ini keajaiban menurut saya, saat 1998 kami menawarkan bisnis agen ke orang, tanpa tahu bagaimana dunia bisnis berkembang. Saat itu kami tidak tahu online selling akan berkembang sangat pesat, tapi 10 tahun kemudian ini jadi model bisnis yang disukai,” kenangnya. 

Hal inilah yang akhirnya menjadikan JNE menjadi perusahaan pengiriman paket yang dominan pada masa awal pertumbuhan perdagangan online di Indonesia. 

Itulah kisah sukses Johari Zein, mualaf yang turut mengembangkan nama JNE. 

(Nadya Kurnia)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement