sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kisah Sukses KH Said Aqil Siradj, Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Indonesia dan Dunia

Inspirator editor Ratih Ika Wijayanti
24/09/2022 10:26 WIB
Kisah sukses KH Said Aqil Siradj, Mustasyar (penasehat) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2022-2026 bisa menjadi inspirasi banyak orang. 
Kisah Sukses KH Said Aqil Siradj, Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Indonesia dan Dunia. (Foto: MNC Media)
Kisah Sukses KH Said Aqil Siradj, Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Indonesia dan Dunia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel Kisah sukses KH Said Aqil Siradj, Mustasyar (penasehat) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2022-2026 bisa menjadi inspirasi banyak orang. 

KH Said Aqil Siradj merupakan tokoh muslim yang memiliki pengaruh besar di Indonesia. Ia juga disebut-sebut sebagai tokoh perubahan atas kontribusinya dalam mengawal keutuhan NKRI dan perannya dalam perdamaian dunia, khususnya di Timur Tengah. 

Bagaimana kisah sukses KH Said Aqil Siradj? IDXChannel merangkum kisah dan perjalanan kesuksesan mantan Ketua Umum PBNU ini sebagai berikut. 

Kisah Sukses KH Said Aqil Siradj

KH Said Aqil Siradj menjadi salah satu tokoh muslim memiliki pengaruh besar di Indonesia bahkan hingga ke luar negeri. Sosok yang terkenal dengan nilai-nilai pluralisme, toleransi, serta kemanusiaannya ini memang memiliki latar belakang agama yang kuat. 

KH Said Aqil Siradj lahir pada 03 Juli 1953 di Cirebon, Jawa Barat. Said Aqil Siradj merupakan anak seorang pengasuh Pesantren Kempek yakni KH Aqil Siroj. Lahir dan tumbuh di lingkungan pesantren membuat Said Aqil Siradj lekat dengan ajaran dan ilmu Islam. 

Hal ini juga didukung dengan pendidikan akademis yang ditempuhnya. Ia menghabiskan masa remajanya dengan belajar di Pesantren Lirboyo di Kediri, Jawa Timur. Ia pun sempat berkuliah di Universitas Tribakti yang letaknya tak jauh dari Pesantren Lirboyo. Setelah itu, ia kembali ‘nyantri’ di Pesantren Al-Munawwir yang ada di Yogyakarta demi belajar dari KH Ali Maksum. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di IAIN Sunan Kalijaga yang kini bernama UIN. 

Tak berpuas diri, Said Aqil Siradj pun memutuskan untuk menempuh pendidikan S1 di Universitas King Abdul Aziz, jurusan Ushuluddin dan Dakwah dan lulus pada 1982. Selanjutnya, ia menempuh pendidikan S2 di Universitas Umm Al-Qura jurusan Perbandingan Agama dan lulus pada 1987. Semangatnya untuk menempuh pendidikan Islam tak luntur hingga ia menempuh pendidikan S3 di Universitas Umm Al-Qura dan mengambil jurusan Aqidah dan Filsafat Islam dan lulu pada 1994. 

Latar belakang akademis di bidang ilmu Islam ini membuat KH Said Aqil Siradj memiliki modal yang kuat untuk berdakwah memperjuangkan Islam di era modern seperti sekarang. 

Berkirah Bersama PBNU

Setelah memperoleh gelar doktornya dari Universitas Umm Al-Qura pada 1994, Said Aqil Siradj pun memutuskan kembali ke Indonesia. Sekembalinya ia ke Tanah Air, ia diajak untuk bergabung dengan Nahdlatul Ulama (NU) oleh KH Abdurrahman Wahid, Presiden Indonesia ke-4 yang akrab disapa Gus Dur. Keduanya memang telah memiliki hubungan yang sangat baik sejak Said Aqil Siradj masih berada di Makkah. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement