IDXChannel – Lo Kheng Hong merupakan investor yang dikenal dengan value investing-nya. Salah satu investor terkaya di Indonesia ini bahkan dijuluki sebagai Warren Buffett Indonesia karena kesuksesannya meraup untung dari saham berfundamental baik dan valuasi murah yang menjadi pilihannya.
Kisah sukses Lo Kheng Hong pun kerap menginspirasi banyak orang. Meski kini berhasil menjadi investor saham yang sukses, tak banyak yang tahu bahwa Lo Kheng Hong pernah mengalami kehidupan yang sulit.
Bagaimana perjalanannya dalam meraih kesuksesan? IDXChannel merangkum kisah sukses Lo Kheng Hong seperti berikut ini!
Kisah Sukses Lo Kheng Hong
Lo Kheng Hong lahir dan tumbuh besar di tengah keluarga yang kurang mampu. Jauh dari kesuksesannya saat ini, pria kelahiran Pontianak, 20 Februari 1959 ini menjalani masa kecil yang cukup memprihatinkan. Ia juga tinggal di rumah petak.
Selepas lulus SMA, Kheng Hong pun tak bisa langsung melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi karena keterbatasan ekonomi. Kheng Hong pun memilih untuk bekerja sebagai staf Tata Usaha di Overseas Express Bank (OEB).
Di usia 20, Kheng Hong berhasil mengumpulkan uang setelah bekerja cukup lama di OEB dan menggunakan uang tersebut untuk kuliah. Lo Kheng hong melanjutkan pendidikannya di Universitas Nasional Jakarta dan mengambil Jurusan Sastra Inggris dengan mengambil kelas malam.
Pada waktu itu, Kheng Hong perlu mengeluarkan biaya pendaftaran kuliah sebesar Rp50 ribu dan Rp10 untuk biaya per semesternya. Meski gaji Kheng Hong terbilang pas-pasan, namun ia berhasil menabung.
Lo Kheng Hong pun harus berusaha keras membagi waktunya antara bekerja dan berkuliah. Keterbatasan ekonomi tak lantas membuat dirinya berkecil hati. Ia justru memiliki prinsip menabung dan hidup sederhana yang selalu diterapkannya, bahkan setelah dirinya sukses. Ia pun memiliki semangat tinggi untuk mengubah nasib dan meraih keberhasilan.
Seiring berjalannya waktu, Kheng Hong pun mulai belajar berinvestasi. Ia pun mulai mengumpulkan uang untuk membeli saham. Sayangnya, Kheng Hong yang baru belajar terjun di dunia saham harus mengalami kerugian. Saham pertamanya yang dibelinya pada 1989 yakni saham dari PT Gajah Surya Multi Finance Tbk mengalami penurunan nilai hingga membuat Kheng Hong harus menjualnya lebih murah dari harga beli.
Meski mengalami kerugian, Kheng Hong tak lantas patah semangat. Ia justru termotivasi untuk lebih giat membaca arah pasar modal dan mempelajari saham-saham potensial dan memiliki prospek cerah.
Berhenti Bekerja dan Fokus Menjadi Investor
Setelah bekerja selama 10 tahun di OEB, Lo Kheng Hong pun memutuskan untuk mengundurkan diri karena gajinya tak kunjung mengalami kenaikan. Meski demikian, ia tak lantas fokus terjun ke dunia investasi. Pada 1990, Kheng Hong masih sempat bekerja di Bank ekonomi.