IDXChannel – Mohed Altrad adalah pengusaha yang menyediakan jasa konstruksi dan pemeliharaan di bawah bendera Altrad Group. Namun siapa sangka, ternyata kehidupan masa kecilnya jauh dari kata mewah.
Sejak balita, Mohed sudah ditinggal oleh ibunya karena meninggal dunia. Dari berbagai sumber Altrad menyebut, ibunya mengalami nasib yang sangat buruk.
Sejak usia ibunya 12 tahun, sang ibu sudah dilecehkan dan diperkosa sebanyak dua kali oleh kepala suku. Bahkan saudara perempuannya tewas terbunuh, sehingga hanya tersisa dirinya.
Setelah ia ditinggal ibunya, ia tinggal bersama neneknya dan kemudian diadopsi oleh kerabat jauhnya. Setelah itu ia bisa merasakan bangku pendidikan hingga menerima beasiswa dari pemerintah untuk belajar di luar negeri.
Setelah selesai dengan pendidikan sarjananya di Montpellier, Prancis, ia langsung pindah ke paris untuk melanjutkan pendidikannya dengan mendaftar program PhD ilmu komputer.
Tidak hanya belajar, saat itu juga ia juga bekerja paruh waktu sebagai insinyur tingkat pemula dengan Compagnie Générale d'Electricité.
Setelah memperoleh gelar PhD, dia melihat ada lowongan kerja di pemerintah Abu Dhabi dan kemudian merasa tertarik dengan prospek timur tengah.
Abu Dhabi National Oil Company adalah tempat Altrad bekerja sebelum mendirikan Grup Altrad. Pekerjaan di perusahaan ini merancang jaringan telekomunikasi untuk komunikasi orang-orang di anjungan minyak lepas pantai dan di darat.
Pada 1985, dirinya kembali ke Prancis dan kemudian membeli perusahaan mesin konstruksi yang nyaris bangkrut. Tentu saja kesuksesannya saat ini tidak terlepas dari kepiawaian dirinya dalam melihat peluang bisnis.
Dari data Forbes, Altrad memiliki kekayaan sebesar USD3,2 miliar atau setara dengan Rp50,29 triliun. (NKK)
Penulis: Mila Pertiwi