sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kisah Sukses Otto Toto Sugiri, Bingung Cari Kerja hingga Jadi Crazy Rich Teknologi   

Inspirator editor Ratih Ika Wijayanti
19/07/2024 20:28 WIB
Kisah sukses Otto Toto Sugiri kerap menjadi sorotan. Pasalnya, ia merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia yang dijuluki ‘Bill Gates’ Indonesia. 
Kisah Sukses Otto Toto Sugiri, Bingung Cari Kerja hingga Jadi Crazy Rich Teknologi. (Foto: MNC Media)   
Kisah Sukses Otto Toto Sugiri, Bingung Cari Kerja hingga Jadi Crazy Rich Teknologi. (Foto: MNC Media)   

IDXChannelKisah sukses Otto Toto Sugiri kerap menjadi sorotan. Pasalnya, ia merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia yang dijuluki ‘Bill Gates’ Indonesia. 

Otto Toto Sugiri berhasil membangun kerajaan bisnis di bidang teknologi. Pria kelahiran Bandung 70 tahun silam ini dikenal sebagai sosok tangan dingin yang telah malang melintang di industri ini. Ia juga merupakan pelopor data center yang mendorong pertumbuhan ekonomi digital di tanah air. 

Namun siapa sangka, di balik kesuksesannya saat ini, Otto Toto Sugiri justru sempat bingung mencari pekerjaan. Agar mengenal lebih dekat, IDXChannel mengulas kisah sukses Otto Toto Sugiri sebagai berikut.  

Kisah Sukses Otto Toto Sugiri

Otto Toto Sugiri merupakan salah satu pendiri sekaligus Presiden Direktur PT DCI Indonesia (DCII). Pria yang akrab disapa Toto ini sempat mengenyam pendidikan di RWTH Aachen University Jerman mengambil jurusan Teknik Elektro dan Magister Teknik Informatika. 

Namun, ia kemudian memutuskan untuk kembali ke Indonesia ketika ibunya sakit. Sekembalinya dari Jerman, Toto justru bingung mencari pekerjaan. Tahun 1981 kala itu, Indonesia memang belum memiliki perusahaan yang membutuhkan seorang programmer. Toto pun kesulitan mencari pekerjaan di bidang ini. Jangankan membutuhkan programmer, perusahaan yang memiliki komputer pun masih sangat jarang bahkan hampir tidak ada. 

Pada akhirnya, Toto pun bekerja bersama rekan kuliahnya di Jerman untuk menggarap proyek. Proyek pertamanya saat itu adalah membuat software yang memfasilitasi pembelian kredit untuk nelayan di Papua dan software untuk perusahaan minyak. 

Sepanjang berkarier, Toto mengaku tidak terbesit keinginan untuk menjadi seorang pengusaha. Pada tahun 1983, Toto juga sempat bekerja di perusahaan salah satu keluarganya yakni di Bank Bali. Di Bank Bali, Toto menjabat sebagai General Manager dan turut mengembangkan software untuk memudahkan operasional Bank Bali. 

Setelah bekerja selama enam tahun di Bank Bali, Toto akhirnya memutuskan untuk membangun perusahaannya sendiri. Toto mendirikan sebuah perusahaan perangkat lunak pada 1989 bernama PT Sigma Cipta Caraka. Perusahaan ini dibangun dengan modal sekitar USD200 ribu atau sekitar Rp352,6 juta untuk kurs rupiah pada saat itu (Rp1.763 per USD). 

Di sela-sela perkembangan bisnis Sigma Cipta Caraka, Toto Sugiri juga mendirikan Indointernet pada 1994. Perusahaan ini berfokus pada penyediaan layanan internet yang memudahkan semua orang dalam mengakses informasi dari seluruh dunia, seperti halnya mesin pencarian Google. 

Tak hanya itu, Toto juga mendirikan anak usaha Sigma Cipta Caraka bernama BaliCamp. Sayangnya, bisnis ini tidak berjalan mulus. BaliCamp harus ditutup setelah ada tragedi Bom Bali pada 2002.

Saat itu Otto Toto Sugiri memang masih bisa mempertahankan Sigma Cipta Caraka sebagai induk perusahaannya. Perusahaan ini bahkan berhasil tetap beroperasi tanpa utang di tengah krisis keuangan Asia. 

Namun pada 2008, Toto Sugiri memutuskan menjual 80 persen sahamnya ke Telekomunikasi Indonesia (Telkom) senilai USD35 juta. Dua tahun setelah itu, Toto benar-benar menjual seluruh saham Sigma Cipta Caraka hingga berpikir untuk pensiun. 

Tetapi pada 2011, ia kemudian melihat peluang yang menjanjikan ketika pemerintah membuka pintu untuk memperkuat pusat data negara. Otto Toto Sugiri pun akhirnya meluncurkan DCI Indonesia.  Perusahaan ini merupakan perusahaan data pertama dan terbesar di Indonesia. Perusahaan ini juga menempati posisi ke-4 di Asia Tenggara sebagai pusat penyimpanan data server dan layanan ruang pusat data bagi kliennya. 

Keberhasilan Otto Toto Sugiri dalam mendirikan dan membesarkan DCI Indonesia ini membuat dirinya menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan data Forbes, Toto Sugiri menempati urutan ke-26 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia 2024. Kekayaannya tercatat mencapai USD1,9 miliar atau setara dengan Rp30,8 triliun (Rp16.213 per USD). 

Itulah kisah sukses Otto Toto Sugiri yang berhasil menjadi salah satu crazy rich Indonesia di bidang teknologi.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement